TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NasDem Bantah Anies Bakal Deklarasi Cawapres pada 18 Agustus 2023 

NasDem sebut pada 18 Agustus hanya ada rapat

Relawan Amanat Indonesia (Anies) deklarasi dukung Anies Baswedan capres 2024 (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem), Willy Aditya, menepis informasi yang menyebut bahwa bakal capres Anies Baswedan akan mendeklarasikan bakal cawapres-nya pada Jumat (18/8/2023).

Ia mengatakan, pada hari Jumat tersebut, baru akan diadakan rapat. Terlebih, pada Kamis (17/8/2023) ada acara peresmian Museum dan Galeri Ani-SBY di Pacitan, Jawa Timur. 

"Belum lah ya. Tapi, kami akan rapat tanggal 18 (Agustus). Baru rapat. Karena ada acara juga di Pacitan," ujar Willy di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (16/8/2023). 

Ia menambahkan, usai rapat itu, baru akan diumumkan keputusan yang penting. 

Baca Juga: Surya Paloh Tunjuk Wahidin Halim Jadi Ketua Nasdem Banten

Baca Juga: NasDem Dituding Bermuka Dua, Willy: PDIP Itu Kacang Lupa Kulitnya!

1. NasDem tak khawatir hadapi koalisi gemuk Prabowo

Deklarasi Golkar dan PAN dukung Prabowo Subianto jadi Capres 2024 (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Adapun respons NasDem saat mengetahui Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) merapat ke Gerindra, Willy mengapresiasinya. Apalagi, Golkar sebelumnya sudah menyatakan secara terbuka tidak akan merapat ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). 

"Kami mengapresiasi. Toh, Pak Jokowi berangkat pada 2014 lalu dengan koalisi yang minimalis, Pak SBY juga berangkat dengan koalisi yang minimalis. Tentu itu jadi catatan penting bagi kami," ujar pria yang juga merupakan Anggota Komisi XI DPR itu. 

Meski begitu, ia mewanti-wanti bahwa koalisi besar dan gemuk tidak menjadi jaminan bakal memenangkan Pilpres 2024.

"Kadang-kadang yang obesitas justru banyak penyakitnya," katanya lagi sambil tertawa. 

Baca Juga: AHY di Mata Anies Baswedan: Sosok yang Mau Mendengarkan

2. Rencana Anies yang buka peluang revisi UU Omnibus Law dianggap pemikiran kritis

Anies Baswedan (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Lebih lanjut, ketika ditanyakan rencana Anies untuk melakukan amandemen terhadap beberapa undang-undang jika menang pilpres, Willy menyebut hal tersebut bukan sesuatu yang frontal.

"Itu bukan frontal melainkan pemikiran yang kritis, poin penting. Itu yang kemudian menjadi beberapa catatan," kata dia. 

Sebelumnya, dalam acara 'Desak Anies' yang diadakan pada Selasa (15/8/2023) malam, Anies menyampaikan bahwa ia membuka peluang untuk merevisi sejumlah undang-undang. Termasuk di dalamnya UU Cipta Kerja dan UU Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Tentu selalu, tidak hanya dua (UU) ini. Semua undang-undang ada peluang untuk revisinya," ujar Anies. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, tantangan utama dalam revisi UU Cipta Kerja dan UU KPK adalah absennya kesempatan untuk terjadi perdebatan luas di masyarakat. 

"Sebelum ini dibahas di parlemen dan tidak banyak kesempatan untuk pro dan kontra ketika ini diperdebatkan. Sesudah (UU Cipta Kerja) ditetapkan baru diperdebatkan," katanya. 

Baca Juga: Dianggap Tak Cocok Jadi Cawapres Anies, Ini Respons Menohok Yenny

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya