TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Prabowo Singgung Pilihan Politik Ani Yudhoyono, Gerindra Minta Maaf

"Kalau itu dianggap kurang pas, kami mohon maaf"

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Jakarta, IDN Times - Seperti yang sudah diprediksi, Partai Gerindra akhirnya meminta maaf atas ucapan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto yang sempat menyinggung pilihan politik Ani Yudhoyono semasa masih hidup. Hal itu disampaikan Prabowo usai melakukan takziah ke kediaman pribadi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (3/6) kemarin. 

Tak lama usai Prabowo meninggalkan kediaman SBY, Ketua Umum Demokrat itu langsung menyampaikan rasa keberatannya terhadap pernyataan capres nomor urut 02 tersebut.

"Kalau itu dianggap kurang pas, kami memohon maaf. Tapi, itu juga kan di satu sisi menunjukkan memang Pak Prabowo orang yang apa adanya. Dia ini bukan politisi. Dia orang yang apa adanya, negarawan," ujar Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria kepada media pada Selasa (4/6). 

Menurut Riza, apa yang dilakukan oleh Prabowo semata-mata hanya ingin menunjukkan kedekatannya dengan almarhumah Ani Yudhoyono. 

Lalu, apakah permintaan maaf Partai Gerindra diterima oleh Partai Demokrat?

Baca Juga: Demokrat: SBY dan Keluarga Tidak Nyaman dengan Pernyataan Prabowo

1. Prabowo diklaim oleh Gerindra tidak bermaksud menyinggung pilihan politik Ani Yudhoyono

IDN Times/Helmi Shemi

Menurut Riza, ketua umum partai tempat ia bernaung itu tidak bermaksud untuk menyinggung pilihan politik ibu negara ketika masih hidup. Prabowo, kata Riza, hanya ingin menunjukkan kedekatan hubungannya dengan Ani dan keluarga SBY. 

"Mungkin di situ terlintas Pak Prabowo ingin menyampaikan bahwa kedekatan antara Pak Prabowo dengan keluarga, Bu Ani, Pak SBY. Ingin menyampaikan bahwa Beliau baik sama Pak Prabowo, baik sama yang lain gitu kan? Pak Prabowo kan memang menyampaikan Bu Ani orang yang hebat, luar biasa, istri prajurit yang baik. Kita tahu Bu Ani itu kan memang orang yang luar biasa, aktivitasnya selama 10 tahun mendampingi Pak SBY banyak sekali prestasinya," tutur Riza. 

Ia pun meminta agar isu pernyataan Prabowo tak lagi diperpanjang. Apalagi SBY melalui elite Partai Demokrat, kata dia, telah menyampaikan agar persoalan itu tak lagi diperpanjang. 

2. Sikap Prabowo spontan ketika menyampaikan itu ke media

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Sementara, juru bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, apa yang disampaikan oleh mantan Danjen Kopassus itu spontan. Sehingga, tidak ada niat sejak awal ingin memperkeruh suasana duka yang hingga kini masih menyelimuti keluarga SBY. 

"Jadi beliau menyampaikan itu tanpa bermaksud mempolitisasi, lalu memperkeruh suasana dalam suasana berduka ini, hanya spontan saja," kata Andre. 

Lagipula, ia melanjutkan, merupakan suatu kebanggaan ketika pada pemilu kemarin, Ani Yudhoyono memilih Prabowo. 

"Itu karena Beliau merasa senang bahwa Bu Ani memilih Beliau. Tidak ada maksud lain. Saya rasa tidak perlu diperpanjang masalah ini ya," katanya lagi. 

3. SBY sudah memaafkan Prabowo yang mengucapkan pilihan politik Ani Yudhoyono

IDN Times/Gregorius Aryodamar

Sementara, ketika diklarifikasi ke pihak Partai Demokrat, Ketua DPP, Jansen Sitandaon mengatakan SBY telah memaafkan kejadian pada hari Senin kemarin. SBY juga memberikan arahan khusus kepada semua elite Partai Demokrat agar tak lagi memperpanjang isu tersebut.

"Pada Senin malam di Cikeas setelah selesainya tahlilan, Pak SBY menyampaikan arahan kepada kami, soal pernyataan Pak Prabowo ini jangan lagi diperpanjang, apalagi terus diributkan di luar," kata Jansen. 

SBY, kata dia, berprasangka baik, dengan menduga apa yang disampaikan Prabowo dilakukan secara tidak sengaja. 

"Karena bisa saja Pak Prabowo memang keseleo lidah dan tidak sengaja ketika mengungkapkan itu. Melihat respons publik dan netizen sejak semalam, semua satu suara menyatakan ucapan Pak Prabowo itu memang tidak pantas dan tidak tepat disampaikan dalam suasana duka," katanya lagi.

Baca Juga: Prabowo Akhirnya Takziah ke Kediaman Ani Yudhoyono

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya