TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ruang Kerjanya Disegel oleh KPK, Ini Komentar Menteri Agama Lukman

Lalu, Menag Lukman mulai Senin kerja di mana dong?

(Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ketika memberikan keterangan pers) ANTARA FOTO/Nalendra

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai Jumat (15/3) menyegel beberapa ruangan di kantor Kementerian Agama. Langkah itu dilakukan pasca dilakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy pada Jumat pagi. 

Dalam keterangan pers yang digelar hari Sabtu kemarin, KPK mengungkap mereka menangkap pria yang akrab disapa Rommy itu karena ia terlibat praktik jual beli jabatan di Kementerian Agama. Rommy yang notabene Ketum PPP ternyata menggunakan pengaruhnya di kementerian yang dipimpin oleh Menteri Lukman Hakim Saifuddin. Lukman diketahui memang kader PPP. 

Dalam operasi senyap kemarin, Rommy ditangkap bersama dua pejabat di Kementerian Agama daerah. Mereka adalah Haris Hasanuddin, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa Timur dan Muhammad Muafaq Wirahadi. Rupanya Haris dan Muafaq bisa menduduki jabatan tertentu setelah menyetor sejumlah uang ke Rommy. 

Untuk mengumpulkan barang bukti, maka penyidik KPK menyegel beberapa ruangan, di antaranya ruang kerja Menteri Agama, Lukman Hakim, Sekretaris Jenderal M. Nur Kholis dan Dirjen Kepegawaian. Lalu, apa komentar Menag Lukman saat tahu ruang kerjanya disegel oleh KPK? Di mana ia akan bekerja? 

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan KPK Menyegel Ruang Kerja Menteri Agama

1. Menag Lukman berharap segel di ruangannya segera dilepas

(Ruang kerja Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin disegel oleh KPK) Istimewa

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berharap segel di ruang kerjanya bisa segera dicopot oleh penyidik KPK. Sehingga, mulai Senin (18/3) esok ia sudah bisa bekerja seperti biasa. 

"Harapan saya dan kita semua adalah proses ini segera bisa dituntaskan secepat mungkin. Jadi, mudah-mudahan besok atau hari Senin sudah dilakukan proses tindak lanjut dari penyegelan sehingga ruang-ruang yang ada bisa segera difungsikan kembali dan tidak menganggu ritme kinerja di Kementerian Agama," kata Lukman ketika menjawab pertanyaan media di kantor Kemenag di Jl. M.H Thamrin pada Sabtu malam (16/3). 

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan beberapa ruang kerja itu disegel, karena dibutuhkan klarifikasi. Pada Jumat malam sekitar pukul 20:00 WIB, Sekretaris Jenderal Kemenag, M. Nur Kholis sempat mendatangi gedung KPK. Ia datang atas inisiatif pribadi untuk mencari informasi soal kasus yang menyeret Kemenag. 

"Setelah klarifikasi selesai sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, yang bersangkutan telah meninggalkan gedung KPK," tutur Febri pada Sabtu kemarin. 

2. Dua pejabat Kemenag yang terjaring OTT akan dipecat

(Dua pejabat Kementerian Agama ditahan oleh penyidik KPK) ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Sementara, Lukman sudah menegaskan Kemenag tidak akan memberikan bantuan hukum bagi Haris dan Muafaq. Keduanya juga segera dipecat karena terjaring dalam OTT KPK. 

Haris memberikan suap senilai Rp250 juta. Sedangkan, Muafaq menyuap Rp50 juta untuk mendapatkan posisi tertentu. 

"Karena ini OTT terkait tindak pidana korupsi terhadap ASN (aparatur sipil negara) yang terkena OTT, maka keduanya segera diberhentikan. Kemenag juga tidak akan memberikan bantuan hukum," kata Menteri dari PPP itu. 

3. Menag Lukman akan bersikap kooperatif dengan KPK

IDN Times/Daruwaskita

Untuk membantu proses penyidikan kasus jual beli jabatan di Kementerian Agama, Menteri Lukman Hakim Saifuddin akan membantu KPK dan bersikap kooperatif. Ini termasuk apabila Lukman dibutuhkan kehadirannya ke gedung lembaga antirasuah.

"Itu gak perlu ditanyakan lagi (apakah bersedia hadir kalau dipanggil). Secara eksplisit tadi saya sudah mengatakan Kementerian Agama akan mendukung penuh seluruh upaya pengungkapan dan menuntaskan kasus itu secepatnya," kata dia. 

Bahkan, ke depannya untuk mencegah praktik serupa terulang, Kemenag akan berkolaborasi dengan KPK khususnya dalam aspek mutasi, rotasi dan promosi jabatan di lingkungan Kemenag. Lukman juga menyebut peristiwa OTT di lingkungan Kemenag akan dijadikan pelajaran yang sangat berharga. 

"Peristiwa itu juga dijadikan dasar untuk upaya korektif yang akan ditindak lanjuti dengan perbaikan sistem organisasi dan manajemen kepegawaian," kata Lukman lagi. 

Baca Juga: Dua Pejabatnya Ditangkap KPK, Menag Lukman Minta Maaf ke Publik

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya