TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sambut HUT ke-76 RI, TNI AL Melonguane Gelar Lomba Catur di Dasar Laut

Prajurit TNI AL harus bisa main catur dan menyelam

Prajurit Lanal Melonguane, Manado, Sulawesi Utara ketika menggelar lomba catur di dasar laut pada 6 Agustus 2021 (Dokumentasi Koarmada II TNI AL)

Jakarta, IDN Times - Banyak cara dilakukan untuk menyambut HUT ke-76 Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2021 mendatang. Prajurit TNI Angkatan Laut dari Lanal Melonguane, Manado, Sulawesi Utara memilih cara yang ekstrem. Sejumlah prajurit mengikuti lomba catur di dasar laut pada 6 Agustus 2021 lalu. 

Dikutip dari situs resmi Koarmada 2 TNI AL, Rabu (11/8/2021), Komandan Lanal Melonguane Letkol Marinir Adi Sucipto mengatakan, lomba catur di dasar laut adalah bagian dari sejumlah aktivitas yang digelar untuk menyambut peringatan hari kemerdekaan ke-76 RI. Menurut Adi, perlombaan itu hanya untuk kalangan internal dan tak bisa diikuti oleh warga umum. 

Adi mengaku sengaja memilih aktivitas olahraga untuk memeriahkan HUT ke-76 RI agar bisa meningkatkan imunitas tubuh di saat kasus COVID-19 tengah melonjak. Kabupaten Talaud yang termasuk wilayah kerja Lanal Melonguane masuk zona oranye. Sejumlah warga pun diketahui sudah tertular COVID-19. 

Selain catur, Danlanal sudah menggelar aktivitas lomba sepak takraw dan badminton. "Olahraga sepak takraw dan badminton adalah olahraga yang sangat baik untuk menjaga kelincahan dan juga refleks untuk tangan dan kaki. Sedangkan, olahraga catur di dasar laut itu bertujuan untuk menguji seberapa baik cara berpikir taktis anggota saya saat di tempat yang bukan habitat alaminya (di dalam air)," ungkap Adi. 

Aksi olahraga ekstrem ini juga menuai decak kagum dari warganet. Sulitkah bermain catur sambil bernapas dengan oksigen di dasar laut?

Baca Juga: KSAD Temukan Gaji Siswa TNI AD Dipotong, Jumlahnya Sampai Rp585 Juta

1. Aksi main catur di dasar laut hanya bisa diikuti prajurit yang minimal punya dua kemampuan

Dua prajurit TNI AL dengan mengenakan oksigen lengkap bermain catur di dasar laut (Dokumentasi Koarmada 2 TNI AL)

Menurut, Adi, tantangan bermain catur di laut lebih tinggi ketimbang memainkannya di permukaan darat. Para prajurit harus tetap bisa fokus dan bernapas dibantu tabung oksigen. 

"Tantangannya pasti lebih sulit, dikarenakan yang mampu mengikuti lomba ini hanya bagi yang memiliki minimal dua kemampuan yaitu kemampuan menyelam dan juga bisa bermain catur," ungkap Adi. 

Aksi bermain catur itu turut disambut reaksi kagum dari warganet. Bahkan, mereka mempertanyakan mengapa caturnya tetap bisa berdiri tegak di dasar laut. Warganet lainnya merespons hal itu dimungkinkan bila kedua prajurit menggunakan catur magnet. 

Ada pula yang berseloroh apa yang akan terjadi bila tiba-tiba hewan laut seperti hiu tiba-tiba lewat. "Satu langkah lagi mau skakmat, eh datang hiu ngacak-ngacak," tulis warganet di akun Instagram TNI AL. 

Warganet lain sempat mengusulkan agar diadakan taruhan. Siapapun yang keliru maka harus mencopot tabung selang oksigennya. 

2. Lanal Melonguane dukung upaya pemda agar Kabupaten Talaud masuk menjadi zona hijau

Ilustrasi prajurit TNI AL yang bertugas di Lanal Melonguane, Kabupaten Talaud, Sulawesi Utara (Dokumentasi Koarmada 2 TNI AL)

Berdasarkan dokumen Instruksi Menteri Dalam Negeri, Kabupaten Talaud yang masuk area kerja Lanal Melonguane, berada di PPKM Level 3. Artinya, tingkat penularan COVID-19 di sana tergolong tinggi. 

Itu pula yang menjadi alasan Lanal Melonguane tak menggelar lomba yang bisa diikuti oleh warga. Selain itu, kata Adi, ia ingin menjaga kebugaran fisik dan mental para prajuritnya agar tetap sehat di masa pandemik COVID-19. Apalagi, kata dia, para prajurit TNI AL masih secara rutin melakukan berbagai kegiatan pencegahan, mitigasi dan juga penanggulangan dampak COVID-19 di wilayah perbatasan. 

"Saat seperti ini, di mana wabah COVID-19 mengalami tren peningkatan, bagi kami para prajurit matra laut yang sudah selama 465 hari terlibat kegiatan pencegahan, mitigasi, dan penanggulangan dampak COVID-19 di wilayah perbatasan ini tidak hanya wajib disiplin 5 M, namun juga wajib selalu menjaga kondisi fisik dan mental. Kami ingin mampu berkontribusi positif bagi masyarakat," tutur Adi. 

Ia pun memanfaatkan momentum HUT ke-76 untuk mendorong semangat kerja sama agar bisa keluar dari pandemik secepatnya. "Kita harus yakin kita pasti bisa! Kita harus yakin bahwa kita akan mampu menghadapi dan melewati kondisi yang kurang baik ini, lalu mengembalikan wilayah perbatasan ini kembali menjadi zona hijau. Sehingga, kondisi sosial ekonomi masyarakat akan kembali berjalan dengan baik," kata dia. 

Baca Juga: Cerita Kru Kapal Selam yang Salat Idul Fitri dari Kedalaman 30 Meter

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya