Setya Novanto Bantah Suruh Eni Saragih Cari Duit untuk Partai Golkar
"Kalau saya janjikan fee ke Eni, dasarnya dari mana?"
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Walau kini sedang menjalani bui 15 tahun di Lapas Sukamiskin, nama Setya Novanto tak lantas tenggelam. Ia masih kerap menghiasi tajuk utama pemberitaan Tanah Air. Salah satunya mengenai penahanannya yang sempat dipindah dari semula Lapas Sukamiskin ke Rutan Gunung Sindur, Bogor.
Ia berada di sana selama satu bulan lantaran bandel dengan menyalahgunakan izin berobat. Terakhir, pada (15/6) lalu, ia kepergok tengah pelesiran bersama istrinya Deisti Astriani Tagor di sebuah toko bahan bangunan di area Padalarang. Padahal, ia seharusnya langsung kembali ke lapas usai diantar ke RS Santosa, Bandung.
Pada Senin (12/8), Novanto kembali jadi sorotan, karena ia bersaksi dalam kasus korupsi PLTU Riau-1. Namun, bukan isi kesaksiannya yang disorot, melainkan tampilan Novanto yang brewok dan berkumis. Ini merupakan kali pertama ia disorot oleh kamera media usai dikembalikan ke Lapas Sukamiskin.
Dalam kesaksiannya untuk terdakwa mantan Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir, eks Ketua DPR itu membantah menyuruh kader Partai Golkar yang duduk di Komisi VII, Eni Maulani Saragih untuk mencari duit bagi parpol yang sempat ia pimpin tersebut.
"Kalau waktu saya zaman itu, Bu Eni masih bagian dari Komisi VII yang membidangi energi dan kalau Bu jadi petugas partai, partai itu tidak pernah menugaskan. Belum pernah ketua minta petugas partai untuk cari uang," ujar Novanto pada Senin kemarin seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Lalu, bagaimana dengan pengakuan Eni yang mengaku di pengadilan, ia dijanjikan saham oleh Novanto apabila bersedia membantu menggolkan proyek untuk pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo?
Baca Juga: Setya Novanto Dijanjikan Terima Fee PLTU Riau-1 Senilai US$6 Juta
1. Setya Novanto mengaku tak punya uang untuk memberi fee kepada Eni Saragih
Mantan Ketua Partai Golkar itu mengaku heran bagaimana mungkin ia dituduh menjanjikan fee bagi mantan kadernya Eni Maulani Saragih. Di DPR, Eni memang dipercaya sebagai Wakil Ketua Komisi VII. Novanto mengaku sudah tak lagi fokus kepada proyek PLTU Riau-1, lantaran ia sendiri ketika itu tengah dibelit kasus mega korupsi KTP Elektronik.
Padahal, di dalam surat dakwaan baik untuk Eni dan Sofyan, jaksa menulis Novanto lah yang mengenalkan pengusaha Johannes Kotjo ke Eni. Secara spesifik Novanto meminta agar Eni "mengawal" proyek PLTU Riau-1. Sebagai imbalannya, Novanto menjanjikan fee yang akan diperoleh Kotjo dari perusahaan asal Tiongkok, CHEC Ltd.
"Eni tidak menyampaikan soal RIAU-1, tapi hanya mengatakan 'akan saya tindak lanjuti dengan Pak Kotjo.' Lalu, saya katakan ya silakan saja asal sesuai dengan prosedur dan bisa dipertanggung jawabkan. Kalau saya menjanjikan fee ke Eni, dari mana dasarnya? Saya (punya) uang dari mana?," tanya Novanto di ruang persidangan kemarin.
Baca Juga: Idrus Marham Terbukti Terima Suap untuk Munaslub Partai Golkar