TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Temui Presiden Prancis, Prabowo Bahas Kelanjutan Pembelian Jet Rafale

RI bakal boyong 42 jet tempur Rafale dan 2 kapal selam

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) ketika bertemu Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Elysee (www.instagram.com/@prabowo)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada Selasa, 15 Maret 2022, menemui Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Elysee, Paris. Pertemuan keduanya terjadi usai Indonesia resmi mengumumkan pembelian enam jet tempur Rafale dan dua kapal selam Scorpene. 

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pertahanan RI, pertemuan itu berlangsung empat mata. Bila dilihat dari potongan video yang dibagikan Kemhan, Prabowo disambut hangat oleh Presiden Macron. Bahkan, dari cara Macron menjabat tangan Prabowo terlihat sangat erat. 

"Pada pertemuan tersebut dibahas mengenai kelanjutan rencana pembelian pesawat jet tempur Rafale dan kapal selam Scorpene dari Prancis. Pembelian itu sudah disepakati kedua negara pada 10 Februari lalu. Kesepakatan tersebut disaksikan oleh Menhan kedua negara di Jakarta," demikian isi keterangan tertulis Kemhan, Rabu (16/3/2022). 

Di dalam kesepakatan yang ditandatangani, Indonesia akan membeli enam unit jet tempur Rafale lebih dulu. Setelah itu, baru Indonesia akan memboyong 36 unit lainnya. 

Di dalam pertemuan tersebut, Prabowo memberikan cinderamata khusus bagi Presiden Macron. Apa cinderamata yang disiapkan bagi Macron?

Baca Juga: Mimpi Prabowo Modernisasi Alutsista Indonesia yang Usang

1. Prabowo berikan keris Bali bagi Presiden Macron

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) ketika memberikan cinderamata keris kepada Presiden Emmanuel Macron (kanan) saat berada di Istana Elysee (www.instagram.com/@prabowo)

Di akhir pertemuan, Menhan Prabowo terlihat memberikan cinderamata khusus bagi Macron. Ia memberikan keris berlapis emas yang berasal dari Bali. 

"Menhan Prabowo memberikan cinderamata berupa senjata tradisional asal Nusantara yaitu keris yang berasal dari Bali," kata Kemhan. 

Cinderamata khusus juga diberikan Menhan Prabowo bagi koleganya, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Florence Parly. Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak mengonfirmasi, Menhan Parly diberikan senjata buatan PT Pindad.

"Betul, itu senjata buatan Pindad yang diberikan Pak Prabowo kepada Bu Parly. Jenis pistolnya G2-Elite," ungkap Dahnil kepada IDN Times melalui pesan pendek pada Jumat, 12 Februari 2022 lalu.  

Ia menjelaskan, pistol itu didesain khusus dan tertulis nama Menhan Prancis Florence Parly di badan senjata tersebut. Pistol itu berwarna putih dan emas dan diletakan di dalam kotak berwarna merah. 

"Di dalam kotak itu terdapat tulisan dalam Bahasa Prancis 'De la part de Prabowo Subianto, Ministre de la Defense d'Indonesie' yang dalam Bahasa Indonesia berarti 'dari Menhan RI Prabowo Subianto'," kata dia lagi. 

2. Kemhan masih menanti pembayaran uang muka jet tempur Rafale ke Prancis

Ilustrasi jet Rafale buatan Prancis (www.aa.com.tr)

Sementara, kini Kemhan tinggal menunggu uang muka pembelian enam jet tempur Rafale dibayarkan ke Prancis oleh Kementerian Keuangan. Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut, nilai kontrak untuk pembelian enam unit jet tempur Rafale mencapai US$1,1 miliar atau setara Rp15,7 triliun. 

"Jadi, yang sudah kontrak itu ada 6 unit jet tempur Rafale. Untuk yang enam unit ini butuh diaktifkan kontraknya oleh Kementerian Keuangan. Jadi, bahasa sederhananya setelah kontrak harus dibayar DP (uang muka) nya," ujar Dahnil kepada media pada Sabtu, 12 Februari 2022. 

Sementara, sisa 36 unit jet tempur lainnya belum dipesan dan diberikan tanda tangan kontrak. Dahnil memastikan, proses pembeliannya dilakukan secara bertahap. 

Pria yang sudah menjadi jubir Prabowo Subianto sejak di Partai Gerindra itu menyebut, usai dilakukan pembayaran uang muka, proses produksi baru dilakukan. Ia menekankan, pembelian alutsista tidak sama dengan membeli kendaraan ke dealer yang setelah terjadi transaksi, maka barangnya langsung dikirim ke rumah. 

"Kami prediksi hingga ke tahap delivery, butuh waktu hampir 56 bulan atau hampir lima tahun," kata dia. 

Baca Juga: Kemenhan: Harga Kontrak 6 Jet Tempur Rafale Mencapai US$1,1 Miliar

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya