TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keutamaan Surah Al Kafirun, Jadi Bacaan Rasulullah SAW Sebelum Tidur

Pahalanya setara dengan seperempat Al-Qur'an

ilustrasi Al-Qur'an (IDN Times/Rochmanudin)

Jakarta, IDN Times - Allah SWT berulang-ulang memerintahkan kepada umat muslim untuk hanya menyembah kepada-Nya dan bersikap toleran terhadap sesama. Tidak lain ditujukan agar seluruh umat-Nya selamat dari bahaya dunia dan akhirat.

Sebagaimana wahyu Allah SWT tertuang dalam surah Al Kafirun ayat 1-6, yang berbunyi:

قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ

Qul yaa ayyuhal-kafirun

لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ

Laa a’budu ma ta’budun

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ

Wa laa antum ‘abiduna ma a’bud

وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ

Wa laa ana ‘abidum ma ‘abattum

وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ

Wa laa antum ‘abiduna ma a’bud

لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ

Lakum dinukum waliya din.

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.”

Tidak hanya berisi perintah untuk toleransi dalam kehidupan beragama, surah yang jadi bacaan Rasulullah SAW sebelum tidur ini pun memiliki beberapa keutamaan juga yang perlu diperhatikan terkait keimanan dan ketaatan. Yuk, simak selengkapnya.

Baca Juga: Arti Subhanallah dan Masyaallah, Ketahui Perbedaan hingga Manfaatnya

1. Beribadah hanya kepada Allah SWT

Masjid Raya Al Mashun dipadati jemaah salat Ied, Minggu (24/5). Warga tetap mengikuti salat berjamaah meski khawatir tertular COVID-19 (IDN Times/Prayugo Utomo)

Surah yang termasuk dalam surah Makkiyah ini memiliki dua kandungan utama yaitu ikrar kemurnian tauhid ibadah dan ikrar penolakan terhadap praktik peribadatan kepada selain Allah SWT. Dikutip dari buku Asbabun Nuzul for Kids: 50 Kisah Seru Asal-Usul Ayat Al-Quran, Allah SWT menurunkan surah Al Kafirun kepada Rasulullah SAW sebagai jawaban menolak ajakan kaum Quraisy yang mendesak agar menyembah apa yang mereka sembah.

Melalui ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan agar manusia hanya beribadah dan menyembah kepada-Nya. Karena sudah sepantasnya manusia menghindari perbuatan syirik agar kelak jauh dari celaka di dunia maupun akhirat.

2. Ajakan untuk toleransi dalam beragama

Ilustrasi toleransi agama (IDN Times/Mardya Shakti)

Keutamaan surah Al Kafirun juga erat kaitannya dengan ajakan untuk saling menghargai dalam kehidupan beragama. Berbuat baik terhadap sesama sangat dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari, karena termasuk upaya menyambung tali silaturahmi.

Namun, manusia juga diharuskan menjaga etikanya ketika berhadapan dengan urusan kehidupan beragama. Seperti misalnya, membangun rumah ibadah dan memperingati hari besar agama. Karena, Allah SWT melalui ayat-ayat tersebut tidak membenarkan manusia untuk turut mencampuri kepentingan umat agama lain. Untuk itu, yuk tumbuhkan rasa toleransi terhadap sesama.

Baca Juga: Melihat Ayat Al-Qur'an Tentang Maulid Nabi Muhammad dan Manfaatnya

3. Pahalanya setara dengan seperempat Al-Qur'an

Ilustrasi Al-Qur'an dan Buku Yasin (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sejalan dengan keutamaan akan tauhid ibadah, wahyu ke-17 yang diterima Rasulullah SAW ini pun memiliki nilai pahala yang besar, lho. Sebagaimana diriwayatkan Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Qulhuwallahu ahad setara dengan sepertiga Al Quran, dan Qul yaa ayyuhal kaafiruun setara dengan seperempat Al-Quran.” (HR. Ath-Thrabani).

Hadis tersebut dimaksudkan bagi siapa saja mengamalkan kandungan surah Al Kafirun, Allah SWT menjanjikan pahala sebesar seperempat Al-Qur'an. Yakni dengan taat beribadah hanya kepada Allah SWT serta menjauhkan diri dari prasangka terhadap-Nya maupun sesama manusia. Selain itu, dalam berbuat sesuatu hendaknya dilandasi dengan rasa ikhlas dan hanya mengharap rida Allah SWT.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya