TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PNS Bukan Lagi Profesi Idaman Gen Z, Begini Jawaban Mereka

Masih banyak pekerjaan lain dengan gaji yang besar

Ilustrasi ASN (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Jakarta, IDN Times - Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan profesi yang menjadi mimpi untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Selain gaji yang layak, PNS juga menjamin hari tua dengan adanya dana pensiun sekaligus terkenal dengan pameo akan jadi menantu idaman.

Namun, seiring berkembangnya zaman, Milenial dan Generasi Z saat ini seakan lebih memilih karir dengan pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar. Ini setidaknya dibuktikan dengan fenomena ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dinyatakan telah lolos tahap seleksi akhir, tetapi malah justru memutuskan untuk mengundurkan diri.

Lantas seperti apa kata Gen Z mengenai minat dan ketertarikan menjadi PNS?

Baca Juga: Menengok Gaji PNS, Penyebab Ratusan Calon Memilih Mundur

1. Pesimis karena adanya kasus suap demi diterima jadi PNS

Ilustrasi uang rupiah (IDN Times/Anggun Puspitoningrum).

Salah satu mahasiswi di Universitas Nasional mengungkapkan, ia tidak tertarik menjadi PNS lantaran banyaknya kasus suap demi lolos menjadi PNS. Baginya, masih banyak pekerjaan dengan gaji yang besar dan sistem kerja yang lebih baik dibanding PNS.  

"Aku gak tertarik. Ya udah pesimis aja sih, kalo di daerah kabupaten kaya kita bakal kalah sama yang pakai duit. Masih ada pekerjaan lain yang gajinya juga lebih gede. Di mana-mana yang pakai duit itu selalu menang," ungkap mahasiswi tersebut, Siti Nurcholiza kepada IDN Times, Rabu (1/6/2022).

"Terus gak ada motivasinya sama sekali buat ikut PNS, benci saja gitu bobrok. Banyak banget berita-berita yang PNS aja telat upacara, PNS kerjaannya diem aja di kantor gak ngapa-ngapain," tambahnya. 

Hal yang sama juga diungkapkan Farhan, mahasiswa IISIP Jakarta. Baginya, meski banyak yang mengatakan PNS mendapat tunjangan dana pensiun, ia tetap tidak tertarik menjadi PNS.

"Emang dari awal sih gak tertarik, gak mau jadi PNS, walaupun banyak yang bilang tunjangan atau dana pensiunnya gede. Bagi gua bikin usaha sendiri itu bisa lebih dari itu," ungkap Farhan.

"Peluang jadi PNS itu kecil banget, terus peluang daerah buat membiayai gaji pegawai juga masih kecil. Terus juga dengan ditambahnya pegawai yang harus diikuti efektifitas kerja juga belum sesuai, makanya jadi kurang ideal," tambahnya. 

Baca Juga: Banyak CPNS Mundur, Komisi II DPR: Semua Orang Tahu Gaji PNS Kecil

2. Ketika kaum Milenial dipaksa orangtua mencoba jadi PNS

IDN Times/Imam Rosidin

Sepertinya, profesi PNS tetap menjadi incaran para orangtua. Seperti yang dirasakan mahasiswa IISIP Jakarta bernama Sylviana Pramesti. Ia mengaku dirinya enggan menjadi PNS, tetapi orangtuanya tetap memaksa nantinya untuk mencoba daftar PNS. 

"Aku sih gak tertarik ya, tapi orangtua tetap nyuruh coba," kata Sylviana.

Melihat ratusan CPNS yang mengundurkan diri, Sylviana menilai hal itu karena kurangnya sosialisasi dan persiapan dari CPNS tersebut. Sejatinya, pendaftar seharusnya sudah mengetahui dan siap menghadapi konsekuensi ataupun sistem kerja PNS.

"Sebenarnya bukan karena alasan gaji juga sih, lebih ke kurang sosialisasi kali ya. PNS kan harus bersedia ditempatkan dimana pun, nah mungkin yang jadi pertimbangan karena lokasi penempatannya tuh jauh dari provinsi, belum lagi yang sudah berkeluarga, harus balik lagi izin ke suami. Kalsu dari segi mekanisme mungkin sudah dijelasin kalau ikut tes CPNS itu harus siap ditempatkan di seluruh Indonesia kan," ungkap Sylviana.

"Nah mungkin bagi beberapa CPNS ini kayak modal nekat begitu, lolos dulu, siapa tahu penempatannya gak jauh-jauh. Sebenernya harus siap sama konsekuensi yang diterima. Prioritasnya jelas beda sama yang masih single dan berkeluarga pokoknya. Emang penempatan tuh berpengaruh banget, belum lagi ongkos tiap pulang ke rumah," jelas Sylviana.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya