TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi: Pasca-Libur Lebaran Ada Potensi Lonjakan Kasus COVID-19

Jokowi ingatkan jangan sampai kasus aktif kembali naik

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meminta kepala daerah waspada terhadap lonjakan kasus COVID-19 pasca-libur Lebaran 2021. Sebab, meski pemerintah telah mengeluarkan larangan mudik, masih ada 1,5 juta orang yang nekat pulang kampung.

"Pasca-Lebaran hati-hati, betul-betul kita harus waspada karena berpotensi, ada potensi jumlah kasus baru COVID-19, meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik," kata Jokowi dalam arahannya kepada kepala daerah, yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).

"Tadi pagi, saya mendapatkan data. Data saya terima terdapat sekitar 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6 Mei sampai 17 Mei," sambung presiden.

Baca Juga: Tiru India soal PPKM Mikro, Jokowi Tak Ingin Ada Lonjakan Kasus

1. Jokowi sebut 1,1 persen masyarakat yang mudik bukanlah angka kecil

pengendara bukan mudik (twitter.com/outofcontext_id)

Kendati, angka 1,5 juta itu sudah berkurang dari prediksi sebelumnya. Jokowi mengatakan pada awal sebelum ada larangan mudik, masyarakat yang ingin pulang kampung itu mencapai 33 persen. Lalu, saat kebijakan peniadaan mudik diumumkan, masyarakat yang ingin mudik berkurang jadi 1,1 persen.

"Setelah sosialisasi, turun lagi menjadi 7 persen dan saat pelaksanaan karena ada penyekatan-penyekatan turun menjadi 1,1 persen. Memang 1,1 kelihatannya kecil sekali, tetapi kalau dijumlah ternyata masih gede sekali, 1,4 juta orang yang masih mudik," jelas Jokowi.

2. Jokowi tak ingin pasca-libur Lebaran kasus aktif kembali meningkat di Indonesia

Presiden Joko Widodo memberikan pemaparan saat menjadi pembicara kunci pada Indonesia Digital Economy Summit 2020 di Jakarta, Kamis (27/2/2020) (ANTARA FOTO/Restu P)

Dengan melihat masih banyaknya masyarakat yang nekat mudik dan tempat wisata yang ramai pengunjung, Jokowi berharap, tidak ada lagi kenaikan kasus virus corona seperti sebelum-sebelumnya. Alasannya karena kasus aktif di Indonesia sudah semakin menurun hingga saat ini.

"Dari puncak kasus aktif yaitu di awal Februari, di 5 Februari itu puncaknya di situ. Itu kasus aktif ada 176 ribu, tetapi sekarang, kasus aktif itu sudah turun menjadi 90.800. Turun 48 persen. Penurunannya sekali lagi 48 persen. Ini yang harus terus kita tekan agar semakin turun, semakin turun, semakin turun," ujar Jokowi.

"Kita harus memiliki ketahanan, memiliki endurance karena tidak mungkin selesai dalam waktu sebulan, dua bulan. Hati-hati, gelombang kedua, gelombang ketiga di negara-negada tetangga kita sudah juga mulai melonjak drastis," sambung Jokowi.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus COVID, Dinkes DKI Pastikan Kesiapan Faskes

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya