TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jokowi Singgung soal Omnibus Law di HUT Partai Nasdem, Apa Katanya?

Jokowi sebut perubahan besar memang timbulkan kekhawatiran

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020) (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan sambutan di Hari Ulang Tahun Partai Nasdem yang ke-9. Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung tentang tujuan pemerintah membentuk Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, UU sapu jagat itu dibentuk untuk memaksimalkan peluang kerja bagi masyarakat Indonesia. Dia juga menuturkan bahwa kepercayaan internasional kepada Indonesia kini semakin meningkat.

"kita manfaatkan sebagai momentum untuk mengejar ketertinggalan kita. UMKM harus kita berdayakan semaksimal mungkin, peluang kerja harus kita ciptakan sebanyak mungkin. itulah semangat dari penerbitan UU Cipta Kerja," kata Jokowi seperti disiarkan di channel YouTube NasDem TV.

Baca Juga: HUT ke-9 Nasdem, Jokowi Akan Hadir Secara Daring 

1. Jokowi sebut perubahan besar-besaran memang menimbulkan kekhawatiran

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jokowi juga menyampaikan, UU Ciptaker untuk mempercepat industrialisasi dalam negeri. Tidak hanya itu, omnibus law juga bisa memperkuat sektor strategis seperti pangan, kesehatan, dan energi.

Namun, lanjut Jokowi, setiap perubahan besar-besaran memang selalu menimbulkan kekhawatiran. Apalagi jika tidak diikuti dengan komunikasi publik yang baik.

"Tetapi kita harus juga maklum bahwa persaingan membutuhkan kecepatan. Momentum yang sempit dalam persaingan global harus direspons dengan cepat," ujar Jokowi.

2. Jokowi bersyukur ekonomi RI di kuartal III-2020 meningkat meski masuk jurang resesi

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/2/2020) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kemudian, pria kelahiran SOlo ini membahas tentang pandemik virus corona yang tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, melainkan juga ekonomi. Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2020 menurun drastis di angka minus 5,32 persen.

"Hal ini merupakan pukulan yang berat terhadap perekonomian nasional kita, yang membutuhkan kerja-kerja yang tidak biasa, yang membutuhkan cara kerja yang luar biasa," tutur Jokowi.

Kendati begitu, ia bersyukur karena perekonomian Indonesia mengalami peningkatan di kuartal III-2020, meski masuk jurang resesi.

"Perekonomian kita sudah mulai ke arah pulih dan bangkit, pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal ke tiga tumbuh minus 3,49 persen year on year, artinya sudah mengalami peningkatan," jelasnya.

Baca Juga: Evaluasi Program Revolusi Mental Jokowi, Menko PMK: Perlu Kerja Keras

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya