TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Moeldoko: Yayasan Harapan Kita Rugi Rp50 Miliar Kelola TMII 

Moeldoko berterima kasih pada Soeharto dan Tien Soeharto

Pengunjung keluar dari theater keong mas di TMII, Jakarta, Rabu (7/4/2021). Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mengambil alih pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari Yayasan Harapan Kita. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan bahwa pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) oleh Yayasan Harapan Kita (YHK) tidak memberikan kontribusi pada negara. Bahkan, menurut dia, YHK justru mengalami kerugian sebesar Rp40 miliar sampai dengan Rp50 miliar setiap tahun karena mensubsidi operasional TMII.

"Saya dapat informasi bahwa setiap tahun Yayasan Harapan Kita mensubsidi antara Rp40 miliar-50 miliar. Dan pastinya tidak beri kontribusi kepada negara," kata Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021).

Baca Juga: Istana Bantah Jokowi Akan Bentuk Yayasan Keluarga untuk Kelola TMII

1. Salah satu rekomendasi untuk TMII adalah harus dikelola swasta

Pekerja memasang pelang bertuliskan TMII dalam penguasaan dan pengelolaan Kemensetneg di depan gerbang TMII, Jakarta, Rabu (7/4/2021). (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Oleh karena itu, ujar Moeldoko, sejak 2016 Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) telah melakukan pendampingan pada pengelolaan TMII. Setelah mendapatkan rekomendasi dari sejumlah pihak, salah satunya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), TMII pun diambil alih lagi oleh Kemensetneg.

"Ada tiga hal yang direkomendasikan, pertama perlu dikelola oleh swasta, kerja sama pemerintah dan dalam bentuk BLU. Itu rekomendasinya," jelas Moeldoko.

2. Moeldoko berterima kasih pada Soeharto dan Tien Soeharto

Soeharto dan Ibu Tien (Buku "Beribu Alasan Rakyat Mencintai Pak Harto"/Dewi Ambar Sari, 2006)

Kendati tak pernah memberikan kas pada negara, Moeldoko mengatakan peranan TMII selama ini sangat bagus karena menjadi tempat pembelajaran untuk toleransi, agama, suku, dan budaya. Oleh karena itu, ia berterima kasih kepada Presiden ke-2 RI Soeharto dan Tien Soeharto.

"Untuk itu, kita patut berterima kasih kepada Bapak Soeharto dan Ibu Tien yang punya ide yang begitu menjangkau masa depan. Tempat itu sampai saat ini bisa dinikmati anak-anak kita. Namun sekali lagi, di dalam pengelolaannya perlu ada perbaikan. Di situ poinnya," ucap Moeldoko.

Baca Juga: Sejarah TMII, Aset Negara yang 44 Tahun Dikuasai Yayasan Harapan Kita

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya