TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Para Pejabat Ini Ngaku ke Jokowi, Sudah Disuntik Vaksin Booster

Vaksin Nusantara juga sempat diperbincangkan

Presiden Jokowi tinjau vaksinasi di Samarinda (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Sejumlah pejabat negara mengaku sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga alias booster kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo. Pengakuan secara tak sengaja itu disampaikan saat Jokowi meninjau vaksinasi COVID-19 di Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021).

Kali ini, Jokowi ditemani juga oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit, Gubernur Kalimantan Timur Irsan Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun. Peninjauan vaksinasi itu disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Di tengah-tengah peninjauan, para pejabat negara itu tampak bercanda sambil berbincang-bincang. Melalui pantauan IDN Times di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jokowi dan para pejabat tersebut tampak membicarakan tentang Vaksin Nusantara yang diinisiasi oleh mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Tak hanya itu, mereka juga membicarakan soal vaksin booster. Dalam pembicaraan tersebut, semua pejabat itu mengaku sudah mendapatkan booster, kecuali Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Booster Cuma untuk Tenaga Kesehatan, Bukan Masyarakat

1. Jokowi dan para pejabat sempat membahas soal Vaksin Nusantara

Presiden Jokowi tinjau vaksinasi di Samarinda (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Perbincangan antara Jokowi dan para pejabat tersebut terjadi sebelum orang nomor satu di Indonesia itu melakukan konferensi yang akan disiarkan langsung melalui video. Saat itu, Jokowi dan para pejabat lainnya tengah berdiri di belakang standing mic.

Sebelum konferensi itu dimulai, mereka pun berbincang-bincang soal vaksin Nusantara dan vaksin booster. Suara Jokowi dan pejabat lainnya terdengar karena mereka berdiri di dekat mic. Penonton siaran pun dapat mendengar pembicaraan mereka dengan jelas.

Awalnya, Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan bahwa dirinya mendapatkan vaksin Nusantara sebagai booster

“Oh pantes seger bener, mendahului kita ini Pak Wali Kota,” kata Jokowi sembari tertawa.

Kemudian, Andi Harun menjelaskan bahwa ia belum disuntik vaksin Nusantara, baru ingin mencoba.

Lalu, Jokowi sempat membahas informasi bahwa vaksin Nusantara yang bertahan selamanya di dalam tubuh. Dia pun bertanya kepada Panglima TNI apakah ia sudah menerima Vaksin Nusantara atau belum.

“Pak Panglima sudah ambil Nusantara?” tanya Jokowi.

“Siap, sudah,” jawab Panglima.

“Pada gak ngajak-ngajak kita ya,” ujar Jokowi sambil tertawa.

Baca Juga: Kemenkes: Vaksin Moderna untuk Booster Nakes dan Ibu Hamil

2. Gubernur Kaltim, Wali Kota Samarinda dan Panglima TNI mengaku sudah mendapatkan booster vaksin ketiga

Presiden Jokowi tinjau vaksinasi di Samarinda (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Usai membicarakan soal vaksin Nusantara, pembicaraan berlanjut soal booster. Gubernur Kalimantan Timur, Wali Kota Samarinda, dan Panglima TNI mengaku telah mendapatkan booster vaksin ketiga. Bahkan, Isran Noor mengaku sudah mendapat booster merek vaksin Moderna. 

“Sudah booster semua, Pak. Presiden belum ya?” tanya Prabowo pada Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku belum mendapatkan booster dan memilih menunggu saja. Sebab, saat ini prioritas vaksin booster diberikan kepada tenaga kesehatan. 

Selanjutnya, pembicaraan mereka masih berlangsung seputar vaksin Moderna dan Pfizer. Hingga akhirnya, perbincangan hangat yang penuh canda tawa itu berakhir karena Jokowi harus memulai konferensi.

3. Kemenkes tegaskan vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan

Ilustrasi Vaksinasi COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa booster alias vaksin ketiga hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan. Sementara, di luar tenaga kesehatan dianjurkan hanya mendapatkan dua kali vaksinasi saja.

IDN Times juga mengonfirmasi mengenai aturan booster bagi para pejabat, kepada Juru Bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi. Ia menegaskan, berdasarkan Surat Edaran (SE) Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, booster hanya diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.

“Sesuai SE Dirjen P2P, vaksin booster hanya untuk tenaga kesehatan,” ujar Nadia saat dihubungi IDN Times, Selasa (24/8/2021).

Baca Juga: Menkes: Booster buat Nakes Bisa dari Campuran 2 Jenis Vaksin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya