TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Puja Puji Hanif Dhakiri untuk Jokowi di Hadapan Para Santri

Hanif meminta doa agar Jokowi terus memimpin Indonesia

Instagram.com/@hanifdhakiri

Jakarta, IDN Times - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri menilai Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai sosok pemimpin yang dekat dengan santri. Menurutnya, hal itu terlihat dari komitmen Jokowi membuat Balai Latihan Kerja (BLK) yang dikhususkan untuk pesantren. Program itu dicetuskan Jokowi bertepatan dengan Hari Santri pada 22 Oktober 2018.

Hanif mengatakan itu saat memberikan sambutan pada acara penandatanganan perjanjian kerja sama balai latihan kerja (BLK) komunitas tahap I di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (20/2). Acara tersebut turut dihadiri oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Baca Juga: Jokowi Resmi Lantik Gubernur Riau, Sohibul Iman Tak Hadir

1. Tidak boleh meninggalkan yang sudah nyata untuk mengejar yang masih angan-angan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Dalam sambutannya, Hanif juga menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang dekat dengan kiai dan ulama. "Dekat dengan pesantren," kata Hanif di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Rabu (20/2).

Kemudian, ia pun menyinggung kaidah ushul fiqih untuk tidak meninggalkan yang sudah jelas.

"Tidak boleh meninggalkan yang sudah jelas untuk memburu yang tidak jelas. Tidak boleh meninggalkan yang sudah nyata untuk mengejar yang masih di angan-angan," ujarnya.

2. Hanif katakan Indonesia sedang jalan maju ke depan

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Selain itu, Hanif juga memuji kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Jokowi. Menurutnya, apabila kebijakan tidak baik, maka pertumbuhan ekonomi suatu negara juga tidak baik. Namun, ia mengungkapkan bahwa kebijakan yang dilakukan Jokowi baik.

"Kalau kata orang Salatiga, we are moving forward. Kita maju ke depan, kita berada di jalan yang benar," ungkap Hanif.

3. Jokowi saat ini tengah menggenjot pendidikan dan pelatihan advokasi

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Lalu, ia menyampaikan, Jokowi saat ini tengah menggenjot pendidikan dan pelatihan advokasi. Hal itu dilakukan agar Indonesia bisa menjadi negara ekonomi keempat terbesar di dunia. 

"Tujuan utamanya adalah Indonesia memiliki SDM terampil dan berkualitas Dengan jumlah yang memadai. Indonesia akan bisa melompat maju dengan negara ekonomi terbesar no-4 di dunia," ujarnya.

Baca Juga: Kiai dan Ulama di Yogya Deklarasi Dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf Amin

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya