TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Tembok Besar China yang Runtuh Akibat Gempa

Pembangunan Tembok Besar China butuh waktu 1.800 tahun

Tembok Besar China (instagram.com/travel2china88)

Jakarta, IDN Times - Sebagian dari Tembok Besar China runtuh akibat gempa bumi dengan kekuatan 6,9 skala richter pada kedalaman 10 kilometer di Provinsi Qinghai, Sabtu (8/1/2022). Mengutip ANTARA, tembok besar sektor Shandan, Gansu, sepanjang dua meter terlihat runtuh saat ada gempa tersebut.

Lokasi runtuhnya Tembok Besar itu adalah sekitar 114 kilometer dari episentrum gempa di Kabupaten Menyuan, Provinsi Qinghai. Usai terkena guncangan hebat, otoritas setempat menjelaskan pemeriksaan benda peninggalan budaya dan mengamankan lokasi reruntuhan dilakukan.

Mengenang kembali Tembok Besar China, bagaimana sejarahnya?

Baca Juga: Tembok Besar China Runtuh Usai Gempa Bumi Landa Qinghai

1. Tembok Besar China memiliki panjang 21,16 km

Pixabay/Elucidat3d

Sejarah Tembok Besar China dimulai ketika benteng dibangun di berbagai negara selama musim semi dan musim gugur. Tembok Besar China terbentang sepanjang 21,16 km.

Selain itu, Tembok Besar China memiliki tinggi enam meter. Dengan ukuran sepanjang ini, Tembok Besar Cina bahkan lebih panjang dari tiga sungai terpanjang di dunia yakni Sungai Nil, Amazon dan Yangtze dijadikan satu.

2. Butuh waktu 1.800 tahun untuk bangun Tembok Besar China

instagram.com/greatwallmylove

Tembok Besar China memiliki panjang yang melintasi sembilan provinsi. Setelah kekuasaan Dinasti Zhou Barat berakhir, Dinasti Qin kemudian menghubungkan semua tembok menjadi satu.

Pembangunan Tembok Besar China ini dimulai tahun 259 hingga 210 SM. Pembangunan dilanjutkan Dinasti Han menggunakan bahan berkualitas baik dengan tujuan untuk mempertahankan negara.

Pembangunan Tembok Besar Cina baru benar-benar dikerjakan dengan serius saat Dinasti Ming berkuasa dari tahun 1368 sampai 1644. Akhirnya, mereka berhasil membangun tembok sepanjang 5.500 mil sekaligus merawat tembok yang dibangun pada dinasti-dinasti sebelumnya sehingga kita bisa melihatnya hari ini.

Baca Juga: Ini Ajakan China ke Indonesia dan Negara Kawasan Laut China Selatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya