TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warna Baru Pesawat Kepresidenan Dikritik, Dibandingkan dengan Era SBY

Warna biru muda di era SBY diklaim untuk kamuflase

Wujud Pesawat Kepresidenan dengan warna baru. (instagram.com/adhimas_aviation)

Jakarta, IDN Times - Penampilan baru pesawat kepresidenan RI A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2) menuai kritik dari berbagai pihak. Setelah kritik yang dilayangkan pengamat penerbangan Alvin Lie, politikus senior Partai Demokrat juga menyoroti perubahan warna pesawat kepresidenan tersebut.

Dalam cuitan di akun Twitter @Andiarief__, ia mengkritik pemilihan warna merah dan putih untuk pesawat kepresidenan. Menurut Andi, warna biru dan putih dipilih Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk warna kamuflase demi meningkatkan keamanan.

“Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang,” ujar Andi dalam cuitannya.

Lalu, bagaimana sejarah pemilihan warna biru putih sebenarnya?

Baca Juga: Sindir Cat Ulang Pesawat Kepresidenan, PKS: Tiap Presiden Ganti Warna

1. Pemilihan warna biru muda dipilih saat era SBY

Pesawat Kepresidenan. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Pada 2014, saat SBY masih menjadi orang nomor satu di Indonesia, ia membeli pesawat Boeing 737-800 untuk menjadi pesawat kepresidenan. Harga pesawat tersebut mencapai Rp847 miliar.

Saat itu, Menteri Sekretaris Negara era SBY, Sudi Silalahi, menjelaskan tentang pemilihan warna biru putih pada pesawat kepresidenan. Dia membantah warna biru dipilih karena menyamakan dengan Partai Demokrat.

Kala itu, Sudi mengungkapkan pemilihan warna biru putih diambil berdasarkan pilihan sekolompok pejabat pemerintah dan militer. Terdapat 14 alternatif warna yang ditawarkan, hingga akhirnya warna biru putih yang dipilih.

Selain itu, Sudi juga mengatakan warna biru muda berfungsi meningkatkan keamanan saat pesawat terbang. Sebab, dengan warna itu, pesawat akan terkamuflase dengan warna langit. Warna biru muda, tambah dia, juga merupakan warna atribut TNI-AU yang ditugaskan untuk mengoperasikan pesawat kepresidenan.

2. Stafsus Mensesneg minta warna pesawat kepresidenan tidak dikaitkan dengan politik

instagram.com/faldomaldini

Mengenai kritikan warna merah dan putih pada pesawat kepresidenan saat ini, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Faldo Maldini, meminta semua pihak tidak mengaitkannya dengan politik. Dia menuturkan warna merah dan putih melambangkan kesatuan.

“Dalam momen ini, kita butuh banyak simbol pemersatu, sebagai penyemangat. Kami harap soal warna ini jangan bawa-bawa politik. Kita ingin melihat warna keganggaan itu di atas langit dunia. Yang lama memang sudah waktunya untuk diganti. Kami berharap tidak dipolitisir,” kata Faldo kepada IDN Times, Selasa (3/8/2021).

Kemudian, Faldo menerangkan bahwa istilah biru sebagai kamuflase memang ada sejak abad keempat dalam catatan peperangan dan digunakan untuk pengintaian. Namun, ia menilai hal itu berlaku untuk pesawat pengintai.

“Kalau pesawat tempur, biasanya kebanyakan warna bawahnya terang, biar sama kayak langit, warna atasnya gelap, tergantung medannya seperti apa, biar sama kayak warna daratan. Itu buat pesawat perang. Tapi yang perlu diingat, pesawat kepresidenan bukan pesawat tempur atau pengintai,” terang Faldo.

Kendati begitu, Faldo menyebut yang terpenting saat ini adalah standar keamanan yang tinggi. Sehingga, perbaruan untuk pesawat kepresidenan dinilai penting.

“Keamanan penumpang menjadi prioritas dengan perangkat teknologi yang terus di-upgrade dan di-service. Jangan sampai telat ganti olilah. Makanya, pesawatnya masuk bengkel buat memastikan keamanannya itu,” jelas dia.

Baca Juga: Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Capai Rp2 M, Anggarannya dari Mana?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya