TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menteri PPPA Dorong Perempuan Korban Kekerasan Berani Speak Up

Semakin banyak kasus kekerasan perempuan terungkap

Menteri PPPA Bintang Puspayoga dalam Rakor Pelaksanaan Penyediaan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak di Indonesia, di Denpasar, Bali, Rabu (8/2/2023).(IDN Times/Trio Hamdani)

Bali, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mendorong para perempuan korban kekerasan untuk berani berbicara atau speak up. Sebab, jika korban tetap diam, maka kasus yang sama akan terus berulang menimpa korban.

"Sepanjang masyarakat itu kalau bicara kekerasan menganggap aib, maka kekerasan berulang akan terjadi," kata Bintang dalam Rapat Koordinasi Pelaksanaan Penyediaan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak di Indonesia, di Denpasar, Bali, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Menteri PPPA Dorong DPR Segera Sahkan RUU PPRT

Baca Juga: Menteri PPPA Ungkap Urgensi Penanganan Pidana Perdagangan Orang

1. Perempuan jangan anggap kasus kekerasan sebagai aib

Ilustrasi kekerasan perempuan (IDN Times/Sukma Shakti)

Bintang menekankan, kekerasan bukanlah aib bagi para korbannya. Oleh karena itu, mereka harus berani berbicara demi memperoleh keadilan dan memberikan efek jera kepada pelaku kekerasan.

"Kalau kita tidak berani bicara, ya, kita tidak akan mendapatkan keadilan dan efek jera kepada pelaku," sebutnya.

Apalagi sekarang sudah ada Undang-undang (UU) Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang mengatur soal kekerasan secara komprehensif.

"Sekarang kita sudah punya payung hukum yang lex specialist yang berkaitan dengan kekerasan dari hulu ke hilir, sangat komprehensif dalam hal penanganan, perlindungan, pemulihan, sampai rehabilitasi dan pemberdayaan, itu diatur dalam undang-undang," ujar Bintang.

Baca Juga: Menteri PPPA Kutuk Pelecehan Seksual 8 Mahasiswi oleh Dosen Unand

2. Secara perlahan perempuan mulai berani speak up

ilustrasi speak up (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bintang melihat bahwa saat ini mulai banyak perempuan yang berani berbicara atas kekerasan yang menimpa mereka. Dalam hal ini, kasus kekerasan yang dialami perempuan seperti fenomena gunung es yang mulai mencair.

"Ketika kita bicara kekerasan, ini adalah fenomena gunung es. Mungkin satu tahun belakangan ini fenomenanya sudah mulai mencair," sebutnya.

Hal itu tidak terlepas dari peran Kementerian PPPA yang terus mendorong perempuan untuk berani berbicara. Alhasil satu per satu kasus kekerasan berhasil terungkap.

"Nah, belakangan ini banyak kasus lama yang terungkap hari ini. Itu kan tidak terlepas dari media sosial dan masyarakat sudah sadar bahwa itu bukan aib," tuturnya.

Baca Juga: Puncak Hari Ibu, Menteri PPPA: Perempuan Masih Dianggap Kaum Lemah 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya