TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anies Bikin Konten Youtube, PDIP DKI: Mau Jadi Capres tapi Malu-malu

Konten youtube Anies sarat konflik kepentingan

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam konten youtube terbarunya bertajuk dari pendopo. (youtube.com/AniesBaswedan)

Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali eksis di youtube pribadi miliknya. Anies mengunggah dua video baru yang bertajuk Dari Pendopo. Dalam konten terbarunya itu itu, Anies akan bercerita mengenai program-program kerjanya di DKI Jakarta. 

Konten baru Anies itu dinilai Politikus PDIP, Gilbert Simanjuntak, sebagai upaya menaikkan popularitas di tengah bursa calon presiden yang akan diusung pada 2024 mendatang.

“Akhir-akhir ini terlihat seperti tidak fokus di DKI, tetapi agak malu-malu hendak menjadi capres,” terang dia kepada wartawan, Selasa (14/12/2021).

Baca Juga: Relawan ANIES Deklarasikan Anies Jadi Capres Pilpres 2024

Baca Juga: Anies Bikin Konten Youtube, Modal Buat Nyapres?

1. Anies harusnya bisa jelaskan kepada media soal persoalan di DKI

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam konten youtube terbarunya bertajuk dari pendopo. (youtube.com/AniesBaswedan)

Gilbert mengatakan Anies seharusnya fokus pada pekerjaannya sebagai Gubernur DKI Jakarta di sisa masa jabatannya. Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu juga menyayangkan sikap Anies yang tak menjelaskan kepada media terkait isu-isu yang penuh urgensi di Jakarta. 

“Persoalan DKI yang urgent tidak ada dijelaskan langsung ke media. Tidak lagi fokus di DKI. Sebaiknya kalau mau menjadi capres, setelah selesai jabatan gubernur saja agar tidak mengorbankan kepentingan rakyat,” ungkapnya.

2. Sarat akan konflik kepentingan

Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak (IDN Times/Aryodamar)

Gilbert menyarankan, apabila mantan Rektor Universitas Paramadina itu ingin menginformasikan mengenai kebijakan maupun porogramnya di DKI Jakarta, lebih baik disiarkan di akun milik Pemprov DKI Jakarta saja. Jika ditayangkan dalam akun pribadi, ada kemungkinan menimbulkan konflik kepentingan.

“Itu namanya conflict of interest. Dalam lingkungan kampus atau akademik, hal tersebut merupakan dosa terbesar, dikenal sebagai moral hazard. Kalau kebijakan pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan, sebaiknya lewat saluran resmi,” tutur dia.

Baca Juga: Pendukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024 Meluas ke Cianjur

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya