TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Arab Saudi Larang Jemaah Umrah, Dokter: Efektif Cegah Virus Corona

Saudi pernah tutup akses umrah ketika wabah MERs CoV

Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi. (Dok. IDN Times)

Jakarta, IDN Times - Ketua Purna Perhimpunan Kedokteran Haji Republik Indonesia Fidiansjah Murjid Ahmad menganggap keputusan pemerintah Arab Saudi menutup akses jemaah umrah untuk sementara waktu sudah tepat. Sebab, Saudi memiliki kota Makkah dan Madinah yang menjadi tujuan umat Islam seluruh dunia untuk beribadah.

“Tentu kebijakan Arab Saudi sesuai dinamika yang terjadi, karena mereka gak bisa mencegah orang-orang yang masuk, sehingga berpotensi yang lainnya akan tertular. Makanya gak ditetapkan sampai kapan tutupnya, karena itu tergantung dinamika (sebaran penyakitnya),” kata Fidiansjah saat dihubungi IDN Times, Kamis (27/2).

1. Potensi tertular virus corona di Makkah dan Madinah cukup tinggi

(Dok.Pribadi/Sultan Anshori)

Dengan mempertimbangkan kepadatan penduduk di dua kota suci dan tingginya interaksi antar jemaah umrah, Fidiansjah mengatakan, potensi penyebaran corona di Saudi tergolong tinggi. 

“Kalau kita hubungkan dengan interaksi seperti tawaf dan kepadatan di sana, ya potensi tertularnya semakin tinggi. Gak harus interaksi, misalnya ada jemaah yang pegang-gagang pintu bekas penderita corona, lalu kucek-kucek mata, itu saja bisa tertular,” kata dia.

Baca Juga: Gagal Berangkat Umrah, Jemaah Berangsur Tinggalkan Bandara Soetta

2. Wudu bisa mencegah penyebaran virus corona

(Dok.Pribadi/Sultan Anshori)

Kendati potensi penyebaran virus corona tinggi, Fidiansjah optimis wudu bisa mencegah seseorang tertular virus asal Wuhan, Tiongkok ini.

“Tapi dengan ajaran dalam Islam, seperti wudu, itu sudah sangat antisipatif untuk mencegah corona. Karena dia cuci tangan dulu, baru bilas hidung, muka, dan seterusnya,” tutur dia.

3. Arab Saudi sebelumnya pernah menerapkan kebijakan serupa

(Dok.Pribadi/Sultan Anshori)

Fidi, sapaan akrabnya, mengatakan kebijakan menutup jemaah umrah bukan sekali ini diberlakukan otoritas Arab Saudi. Bahkan, kebijakan serupa sudah pernah diterapkan khalifah Umar bin Khattab.

“Ketika dulu ada virus, Umar pernah melarang orang masuk ke daerah itu dan melarang yang dari dalam keluar. Itu kan dikarantina. Terus juga pernah ketika MERS CoV, itu malah pusat penyebarannya di Timur Tengah,” kata dia.

Baca Juga: RI Minta Saudi Izinkan Jemaah Umrah di Tanah Suci Bisa Tetap Ibadah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya