TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Sediakan US$5 Juta untuk Proses Perdamaian di Afghanistan

Mengawal perdamaian adalah fokus diplomasi Indonesia 2021

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (YouTube/MoFA Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia, Retno marsudi, mengatakan bahwa Indonesia berkomitmen membantu proses perdamaian di Afghanistan selama tiga tahun ke depan. Komitmen itu diwujudkan dengan bantuan senilai 5 juta dolar AS atau sekitar Rp69 miliar.
 
“Dengan fokus (bantuan berupa) pemajuan nilai-nilai Islam moderat dan penguatan peran perempuan di Afghanistan, termasuk melalui mekanisnme kerja sama trilateral dengan negara mitra,” kata Retno dalam Pernyataan Pers Tahunan Menlu yang disiarkan secara daring, Rabu (6/1/2021).

Baca Juga: Indonesia Dorong Pelibatan Perempuan dalam Isu Perdamaian Dunia

1. Aktualisasi komitmen sudah berjalan sejak 2020

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di markas PBB New York. (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Sejak 2020, Indonesia sudah terlibat aktif dalam mendukung proses perdamaian antara Amerika Serikat (AS) dengan Taliban, salah satunya melalui pertemuan yang diselenggarakan di Doha pada 29 Februari 2020.
 
Menlu Retno juga sempat bertemu dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, di Kabul pada 1 Maret 2020 untuk meresmikan Afghanistan Indonesia Women Solidarity Network. Bersama negara Quint (Qatar, Norwegia, Jerman, dan Uzbekistan), Indonesia juga hadir saat dimulainya Afghanistan Peace Process pada 12 September 2020.

2. Tidak ingin peran perempuan tersisihkan

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ketika memberikan briefing (Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu turut menyampaikan, perhatian terhadap isu perempuan di Afghanistan merupakan upaya pencegahan agar peran perempuan di ranah publik tidak tersisihkan ketika perdamaian sudah terwujud. Pasalnya, hanya 10 persen perempuan yang dilibatkan dalam berbagai proses dialog perdamaian Afghanistan.
 
“Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan untuk isu women peace and security harus kita arus utamakan,” kata Retno pada Senin (4/1/2021).

Baca Juga: Puluhan Tentara Meninggal Karena Serangan Bom Mobil di Afghanistan 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya