TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Amien Rais: Partai Ummat Memang Mendukung Politik Identitas 

Parpol di negara maju banyak yang pakai politik identitas

Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi bersama Ketua Majelis Syuro Amien Rais dan jajarannya dalam konferensi pers Rakernas I di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, menjelaskan alasan partainya mendukung gagasan politik identitas. Bahkan dia menegaskan, Partai Ummat merupakan parpol dengan politik identitas.

"Ada baiknya saya garis bawahi, yes we are identity political party [Ya kami memang parpol yang mengusung politik identitas]," kata dia saat menggelar konferensi pers Rakernas Partai Ummat I di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga: Rocky Gerung Siap Kampanyekan Partai Ummat untuk Pemilu 2024

1. Parpol tanpa politik identitas seperti robot dan zombi

Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Pendiri partai berlambang bintang emas ini menjelaskan, Partai Ummat mengusung gagasan tersebut karena menilai setiap parpol harusnya memiliki identitas politik.

Sebaliknya, kata Amien Rais, jika parpol tanpa identitas politik maka akan hampa, seperti robot dan zombi.

"Kita mengusung identitas, karena kalau sebuah parpol tidak punya identitas itu gak ada bedannya dengan robot bahkan seperti zombi, zombi itu mayat berjalan," ujar dia.

Baca Juga: Partai Ummat Resmi Dukung Anies untuk Capres 2024

2. Politik identitas di negara maju sebagai sesuatu yang lumrah

Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais berfoto bersama para kader di sela-sela Rakernas (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Mantan Ketua MPR RI ini mengatakan, parpol tanpa politik identitas justru bahaya, karena seperti tak memiliki moral, nurani, dan gagasan ideologi.

"Karena gak ada lagi isi moralnya, nurani, otaknya juga tercabut ya sehingga ini menjadi berbahaya sekali," beber Amien Rais.

Dia lantas menegaskan, politik identitas sebenarnya sangat lumrah dipakai di negara maju. Sebagai contoh, di Jerman di mana partai dengan identitas agama tertentu berhasil mendapat elektoral yang tinggi.

Parpol di Indonesia seharusnya tak menutup mata atas pencapaian di salah satu negara maju Eropa tersebut.

"Saya katakan, bahkan di Jerman, yang negara Eropa paling makmur, paling stabil dan hebat ekonominya, itu (parpol) pemenang kedua itu adalah partai kristen demokrat. tahun 2021 kemarin itu mendapat 18,5 persen sehingga kita ini terus terang ketika melihat dunia menjadi terbuka wawasan kita. Tapi kalau cuma ngorek di dalam, terus hebat-hebatan sendiri ya ternyata kita ketinggalan zaman," kata dia.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo: Partai Ummat Adalah Evaluasi dari PAN

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya