TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bawaslu Tak Permasalahkan Jokowi Cawe-cawe, Begini Pertimbangannya

Asalakan cawe-cawe Jokowi sebagai pribadi, bukan presiden

Presiden Joko “Jokowi” Widodo memberikan sambutan dalam Pencanangan Pelaksanaan Sensus Pertanian, Senin (15/5/2023). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memastikan tidak mempermasalahkan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam melakukan cawe-cawe jelang Pemilu 2024. Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menilai Jokowi belum dapat dikenai hukum karena cawe-cawe masalah Pemilu 2024.

"Bawaslu pada titik ini (belum masa kampanye) tidak (masalah), karena beliau juga kepala negara juga anggota parpol (partai politik). Pak Jokowinya anggota parpol, boleh-boleh saja, tinggal tempatnya di mana dan bagaimana saja," ujar Bagja saat ditemui di kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Rabu (21/6/2023).

Baca Juga: Soal Cawe-cawe, Jokowi: Masa Ada Riak Bahayakan Bangsa Saya Diam!

Baca Juga: PDIP Tak Masalah Ada Relawan Jokowi Dukung Prabowo Subianto

1. Cawe-cawe Jokowi tak masalah asal bukan sebagai presiden

Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Bagja menegaskan, langkah politik Jokowi itu tidak menjadi masalah selama dirinya sebagai sosok pribadi, bukan presiden. Kendati begitu, pihaknya tak memungkiri merasa kesulitan memisahkan sosok Jokowi dengan jabatannya saat ini.

“Ini agak sulit dipisahkan dari presiden. Yang bisa dipisahkan misalnya dia ke acara partai, boleh-boleh saja, gak ada masalah. Misalnya semua partai mengundang dia hadir, ada yang tidak hadir juga silakan, preferensi saja,” kata Bagja.

“Gak terlalu masalah cawe-cawe, menurut kami gak terlalu,” lanjut dia.

Baca Juga: Jokowi Ajak Prabowo Makan, Puan: Sesuai Posisi Beliau sebagai Presiden

2. Bawaslu wajarkan muncul berbagai preferensi publik

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Meski demikian, apabila dilihat dari sisi etik, Bagja menegaskan pihaknya tidak bisa menanggapi pantas atau tidaknya Jokowi cawe-cawe. Dia menegaskan itu bukan ranah Bawaslu.

Bagja juga mewajarkan publik punya preferensi pribadi dalam hal melihat siapa yang bakal melanjutkan pemerintahan berikutnya.

“Ya yang menilai etik, masyarakat. Bawaslu pada titik ini tidak, karena beliau juga kepala negara, juga anggota parpol,” tutur Bagja.

“Dan kalau buat cawe-cawe, saya kira semua itu akan, kalau punya preferensi siapa yang akan melanjutkan program kerjanya kan, visi beliau meneruskan oleh yang seterusnya,” imbuh dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya