TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Berkas Pendaftaran PPB Tak Lengkap, Eggi Sudjana Gugat KPU ke Bawaslu

Sipol yang bermasalah dinilai menghambat kinerja PPB

Ketua Umum Partai Pemersatu Bangsa (PPB) Eggi Sudjana (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Pemersatu Bangsa (PPB), Eggi Sudjana, melayangkan gugatan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Gugatan tersebut diajukan dalam bentuk permohonan sengketa proses pendaftaran Pemilu 2024 ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

"Menggugat KPU lewat Bawaslu untuk kiranya dipertimbangkan PBB berhak untuk jadi peserta Pemilu 2024," ujar dia kepada awak media di Kantor Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga: KPU Ungkap Penyebab Banyak Nama Anggota KPUD Dicatut di Sipol Parpol

Baca Juga: Said Iqbal: Satu Elite Partai Buruh Terdaftar di Sipol Parpol Lain

1. Pengajuan permohonan sengketa dilakukan sesuai aturan

Logo KPU (journal.kpu.go.id)

Dia menilai gugatan yang dilakukan PPB sesuai dengan aturan yang berlaku terkait pendaftaran parpol peserta Pemilu 2024. Diketahui, tahapan pendaftaran sudah ditutup pada 14 Agustus 2022 lalu.

"Sesuai dengan peraturan UU yang diberikan kepada kita sebagai calon peserta pemilu. Kemarin tanggal 14 Agustus terakhir pendaftaran ke KPU," kata Eggi.

Baca Juga: Ketua Bawaslu Ungkap Sipol KPU Tak Mampu Deteksi Data Ganda

2. Berkas PPB tak lengkap karena masalah teknis Sipol

Tampilan akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). (IDN Times/Yosafat Diva)

Salah satu aktivis di Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menjelaskan, setelah berkas parpolnya dinyatakan tidak lengkap oleh KPU, dia hanya diberikan dokumen formulir pengembalian.

Dia lantas mengatakan, salah satu faktor berkas partainya tidak lengkap lantaran masalah teknis pada Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). Oleh sebab itu, dia melakukan gugatan terhadap KPU.

"Nah ada satu klausul yang kami keberatan adalah gara-gara tingkat DPC kami kurang, dan kurangnya itu harus dimengerti karena kesalahan dari Sipol yang sistemnya menghambat kita bekerja. Tenaga kita terbatas, sementara data kita banyak, dan nunggu masuk sipolnya susah sekali," ucap Eggi.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya