TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua KPU Tanggapi Santai Pelaporan ke DKPP, Pelapor: Kami Kecewa!

Prodewa laporin Hasyim soal pernyataan proporsional tertutup

Lembaga Pemantau Pemilu Nasional, Progressive Democracy Watch (Prodewa) melaporkan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) (dok Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Direktur Eksekutif Nasional Progressive Democracy Watch (Prodewa) Fauzan Irvan buka suara menanggapi sikap santai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari atas pelaporan dirinya ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Prodewa merupakan lembaga pemantau pemilu yang melaporkan Hasyim ke DKPP.

Sebelumnya, Hasyim mengatakan laporan dirinya ke DKPP merupakan sesuatu yang wajar. Dia pun berkelakar bahwa dirinya memiliki kehormatan sehingga dilaporkan ke DKPP. 

Baca Juga: Gus Yahya Siap Kerahkan Banser Jika Dibutuhkan KPU pada Pemilu 2024

Baca Juga: Kelakar Ketua KPU Saat Briefing KPUD: Takut Dikira Intimidasi 

1. Prodewa sayangkan tanggapan santai Ketua KPU

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari (IDN Times/Yosafat DIva Bayu Wisesa)

Terkait hal tersebut, Fauzan menyayangkan dan mengaku kecewa terhadap sikap santai Hasyim. Menurut dia, seharusnya Hasyim sebagai pejabat lembaga negara mengevaluasi terhadap pelaporan dugaan pelanggaran etik penyelenggara pemilu tersebut.

"Kami kecewa dan sangat menyayangkan respon Ketua KPU RI, ketika mendapatkan kritik dan masukan dari publik KPU seharusnya introspeksi diri untuk lebih meningkatkan kinerja. Bukan malah membela diri dan mencari pembenaran, apalagi bersilat lidah dan bermain makna kata," kata Fauzan dalam keterangan kepada IDN Times, Sabtu (7/1/2022).

Baca Juga: Laporan Dicabut, DKPP Tak Bisa Sidangkan Pelaporan Ketua KPU

2. Ketua KPU diingatkan untuk tidak menyalahgunakan kewenangan

Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari saat mengunjungi kantor IDN Media HQ pada Senin (5/9/2022). (IDN Times/Alya Achyarini)

Fauzan secara khusus juga mengomentari pernyataan Hasyim yang berkelakar menyebut dirinya memiliki kehormatan. Dia menegaskan, orang yang terhormat seharusnya justru tidak menyalahgunakan kekuasaan dan membuat gaduh.

"Oang terhormat seharusnya tidak menyalahgunakan kekuasaan dan kewenangannya hanya demi menimbulkan sensasi dan kegaduhan publik," ucap dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya