TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pengamat: Peluang Prabowo-Muhaimin Menang di 2024 Sangat Kecil

Gerindra-PKB diimbau pertimbangkan sosok yang diusung

Instagram

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza, menilai peluang Prabowo Subianto untuk menangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 sangat kecil jika berpasangan dengan Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres)-nya..

"Kalau Muhaimin dipilih jadi cawapres (berpasangan dengan Prabowo) tentunya sangat besar kali, peluang isu, yang akan dimainkan lawan politiknya dan tentu jadi isu yang panas. Sehingga potensi untuk menurunkan popularitas dan elektabilitas dari kedua pasangan ini tentu sangat tinggi," kata dia saat dihubungi IDN Times, Jumat (14/10/2022).

"Apakah hasilnya Prabowo Muhaimin bakal menang? Tentu sangat kecil peluang untuk menangnya," sambung dia.

Baca Juga: Resmi Berkoalisi, Prabowo-Cak Imin Terus Lobi Parpol Agar Ikut Gabung

1. Kemenangan koalisi Gerindra dan PKB di Pilpres 2024 tergantung tokoh yang diusung

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Sutomo ini mengatakan, sebenarnya dukungan suara pada koalisi Gerindra dengan PKB sangat siginifikan. Potensi kemenangan keduanya sangat besar, mengingat ada unsur dukungan dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU).

"Sebagai contoh terlihat pada pilpres lalu, Jokowi-Maruf Amin yang gandeng unsur NU dan berhasil menang," ujar Efriza.

Hanya saja, kata Efriza, yang harus diperhatikan Gerindra maupun PKB ialah terkait sosok yang bakal dideklarasikan untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang. 

Namun apabila nantinya Prabowo dan Muhaimin maju dalam Pilpres 2024, maka kemungkinan menang sangat kecil. Mengingat Prabowo sudah berkali-kali maju dalam pilpres dan selalu kalah. Sementara itu sosok Muhaimin sebagai tokoh PKB tak mewakili suara besar dari NU.

"Kita tahu Prabowo sudah kalah berkali-kali. Kita harus lihat Muhaimin juga tidak didukung penuh oleh NU. Karena NU pasti mengharapkan bukan Cak Imin," tutur dia.

Baca Juga: Cak Imin Ungkap Kemungkinan Besar Duet dengan Prabowo di 2024

2. Muhaimin dinilai kontroversi dan punya pengalaman buruk dengan NU

Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Efriza menerangkan, jika dilihat dari situasi dan unsur NU, terlu berisiko bagi Prabowo jika memilih Muhaimin sebagai cawapres.

"Muhaimin secara komunikasi juga sering kali berlebihan dari masalah penundaan pemilu, lalu juga tentang dia dengan puan, ini menunjukkan semestinya Prabowo jangan pilih Muhaimin," ucap dia.

Selain itu, pria yang akrab dipanggil Cak Imin juga dianggap memiliki hubungan yang tidak baik dengan sejumlah petinggi NU.

Cak Imin juga memiliki catatan buruk dengan NU yang secara garis besar merupakan simpatisan Gus Dur.

"Kalau bicara NU jelas bahwa kiai, ulama, ketum masih mempengaruhi pilihan santrinya. Tentu apa yang pernah menjadi permasalahan Muhaimin akan terekam jelas buat mereka, bahwa Muhaimin pernah offside, dapat peringatan dari Ketum NU, dan pernah bergesekan. Tentu mereka tidak menaruh simpati 100 persen lagi," jelas Efriza.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya