Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-10 at 14.10.01 (1).jpeg
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak dalam Rakor KPK di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025) (IDN/Times Dini Suciatiningrum)

Intinya sih...

  • KPK memiliki teknologi canggih untuk menyadap ponsel pejabat daerah

  • Pejabat diingatkan untuk tidak mengirim gambar porno melalui ponsel karena bisa terdeteksi

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak, mengatakan, lembaganya mempunyai teknologi canggih yang bisa menyadap ponsel, terutama para pejabat.

Tanak pun mewanti-wanti para pejabat daerah agar menggunakan ponsel dengan tujuan yang benar dan tidak mengirimkan gambar porno.

"Bapak-bapak, jangan coba-coba kirim-kirim WhatsApp dengan, mohon maaf yang porno-porno! Begitu bapak-bapak kita sadap, terangkut semua porno rupanya ini. Itu ketahuan semua oleh teknologi IT yang kita miliki, pakai nomor HP berapa akan terkonek," ujar Tanak dalam Rakor KPK di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).

1. Tak perlu takut KPK

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam Rakor KPK Penguatan Sinergi Pemberantasan Korupsi KPK-Pemda di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025) (IDN/Times Dini Suciatiningrum)

Meski demikian, Tanak menegaskan, para pejabat tidak perlu takut KPK memiliki teknologi ini selama menggunakan ponsel dengan benar.

"Jadi bapak-bapak tidak usah takut untuk menggunakan HP. Sepanjang HP digunakan untuk yang benar, maka KPK tidak akan melakukan tindakan apa pun. Tetapi kalau tidak benar, pasti KPK akan melakukan tindakan yang bapak-bapak dan ibu-ibu tidak harapkan," kata dia.

2. KPK ada di seluruh Indonesia

Gedung KPK (IDN Times/Aryodamar)

Tanak mengatakan, KPK bukan hanya ada di Jakarta, melainkan ada di seluruh Indonesia karena melibatkan partisipasi masyarakat.

"KPK itu ada di mana-mana, Pak, karena sesuai dengan Undang-Undang tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, partisipasi masyarakat sangat diharapkan," kata dia.

3. Mata dan telinga KPK ada di mana-mana

Papan bunga yang terpampang di kawasan Lapangan Cadika pasca-ditangkapnya Topan Ginting dan 4 orang lainnya dalam OTT KPK (IDN Times/Prayugo Utomo)

Bahkan, lanjut Tanak, mata dan telinga KPK juga ada di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, tidak heran jika terjadi Operasi Tangkap Tangan (OTT) di berbagai wilayah.

"Jadi mata dan telinga kami ada pada seluruh wilayah Republik ini. Kalau tidak benar, tidak akan pernah itu di Medan ditangkap, tidak akan pernah di Papua itu ditangkap oleh KPK dalam OTT. Itu memberikan gambaran bahwa KPK ada di mana-mana," ucap dia.

Editorial Team