Anggaran Sumur Resapan Jakarta Rp400 M, DPRD DKI: Tidak Efektif

Jakarta, IDN Times - Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dan Dinas Sumber Daya Air (SDA) menggelar rapat. Keberadaan sumur resapan di Ibu Kota menjadi salah satu topik pembahasan rapat.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan, sumur resapan yang ada dinilai tidak efektif karena banjir masih saja melanda Jakarta.
"Tadi menurut penjelasan sudin (suku dinas), karena yang ada kan sudin selatan. Tadi mengatakan kepada kami efektif, tapi seharusnya kan gini, efektif itu bila tidak terjadi banjir. Nah, kalau efektif tapi banjir, kan sama saja bohong," ujar Ida di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (22/2/2021).
1. Sumur resapan memakan biaya hingga Rp400 miliar
Ida menyayangkan keberadaan sumur resapan yang dinilai tidak efektif, karena pengadaannya sudah memakan banyak biaya, yakni hampir Rp400 miliar menurut Anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2021.
“Harapan saya 2021 ini semuanya sinergi, entah itu pemerintah pusat, entah itu dinas lain. Kan ini ada pembuatan waduk, tapi ternyata ada lahan yang belum dibebaskan. Nah, ini juga kan harus sinergi, tidak bisa tidak. Dinas SDA dengan BPKD (Badan Pengelola Keuangan Daerah) harus sinergi untuk pembebasan lahan tersebut,” ujarnya.