Atasi Pengangguran, Kemnaker Susun Strategi Penempatan Tenaga Kerja

Jakarta, IDN Times - Kementerian Ketenagakerjaan mulai menyusun kembali strategi penempatan tenaga kerja. Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, menilai bahwa hal itu perlu dilakukan agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Ia juga menjelaskan, perkembangan dunia usaha dan dunia industri harus diimbangi dengan sistem penempatan tenaga kerja yang tepat. Dengan begitu, keberadaan industri dapat menyerap tenaga kerja secara maksimal.
“Kalau kita melihat situasi ketenagakerjaan saat ini adalah sebuah tantangan yang harus kita hadapi, serta bisa memberikan solusi yang tepat dari persoalan ini dengan program dan kegiatan yang dibutuhkan,” katanya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) penyusunan Program dan Anggaran Ditjen Binapenta dan PKK Tahun 2021 di Jakarta, Selasa, (30/3/2021) malam.
1. Angka pengangguran terdidik cukup tinggi
Anwar mengatakan bahwa salah satu tantangan bidang penempatan saat ini adalah angka penganggur terdidik yang terbilang tinggi. Bahkan dari sisi tingkat pendidikan, pengangguran dengan pendidikan tinggi terus bertambah.
“Ini yang menurut saya menjadi suatu tantangan bagaimana kita merespons orang yang tingkat pendidikannya tinggi mempunyai akses untuk mendapatkan lapangan kerja,” kata Anwar.
Selain itu, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Suhartono menyebutkan, tantangan bidang penempatan tenaga kerja semakin kompleks karena adanya pandemik COVID-19.