Ini yang Harus Dilakukan untuk Menyelesaikan Masalah di Papua
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota DPD RI terpilih dari Provinsi Papua, Yorrys Raweyai, mengatakan bahwa pendekatan budaya perlu dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Papua, karena di Papua terdapat beragam budaya dan juga suku.
"Saya pikir, solusi terbaik dari permasalahan itu pendekatannya harus melalui antropologi dan budaya," katanya di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (24/8).
1. Pendekatan budaya belum diimplementasikan dengan baik
Menurutnya, Presiden Joko "Jokowi" Widodo, sejatinya telah memiliki visi menggunakan pendekatan budaya untuk menyelesaikan masalah di Papua, namun sayangnya belum diimplementasikan dengan baik
"Sejak Pak Jokowi dilantik sebagai Presiden, ada pemikiran menyelesaikan masalah di Papua dengan pendekatan antropologi dan budaya, sampai sudah tahap mengimplementasikan. Nah saya tidak tahu lagi karena saya tidak ikut lagi untuk menangani itu sehingga menurut saya itu tidak jalan," jelasnya.
Baca Juga: Masyarakat Papua Menuntut Pemerintah untuk Transparan
2. Masyarakat di timur Indonesia sebaiknya mulai diberi panggung
Editor’s picks
Di saat bersamaan, anggota Kompolnas, Irjen (Purn) Bekto Suprapto, mengatakan bahwa pemerintah seharusnya dapat mengatur agar yang diberi panggung untuk media massa televisi tidak hanya wajah-wajah versi warga Indonesia bagian barat saja, tetapi masyarakat di timur juga.
"TV kita itu kan banyak, 24 jam. Kenapa yang siaran yang jam 04.00 WIB pagi muka-mukanya gak muka orang Melanesia? Kan dia nonton TV, kita jam 04.00 WIB banyak yang belum bangun, tapi di sana orang sudah ada kegiatan," katanya.
3. Pemerintah memblokir layanan data di Papua, namun dinilai kurang tepat dilakukan
Sebagai informasi, pemerintah telah mengambil beberapa kebijakan terkait masalah yang terjadi di Papua. Beberapa waktu lalu, pemerintah melalui Kominfo, memblokir layanan data untuk mempercepat proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan sekitarnya. Pemblokiran dilakukan sampai situasi di Papua kondusif.
Namun ternyata, langkah tersebut dinilai Bekto Suprapto kurang tepat dilakukan.
Baca Juga: Kompolnas: Aparat yang Ditugaskan di Papua Harus Tahu Adat di Sana