8 Teroris Ditangkap di Papua, Polri: Mereka Ingin Memperluas Jaringan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, delapan terduga teroris yang telah ditangkap Detasemen Khusus (Densus) Anti-Teror Polri menuju ke Papua untuk memperluas jaringannya.
"Daerah Papua merupakan daerah yang mereka katakan sebagai daerah perluasan perjuangan karena merasa terdesak dari berbagai daerah oleh aparat keamanan," katanya di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).
1. Para terduga teroris tak berencana melakukan aksi di Papua
Meski delapan terduga teroris itu menuju ke Papua, Asep memastikan mereka tidak berencana melakukan aksi terornya di Papua.
"Seperti contoh beberapa waktu lalu ada kejadian penegakan hukum di Lampung, mereka lari ke Papua. Setelah ke Papua mereka melakukan aksinya di Bekasi. Jadi seperti itu tidak ada sama sekali mereka melakukan itu (aksi teror) untuk di daerah Papua," ungkap Asep.
2. Terduga teroris di Papua merupakan kelompok JAD
Sebelumnya, Asep menjelaskan, delapan terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Jayapura, Papua pada Senin (16/12) lalu, merupakan kelompok teroris Jaringan Ansharut Daulah (JAD) Medan dan Lampung.
"Diawali dengan tertangkapnya satu orang pada tanggal 6 desember lalu. Tanggal 7 desember, tujuh orang lainnya ditangkap," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (17/12).
Baca Juga: Jenazah Dua Prajurit TNI yang Gugur di Papua Diterbangkan Siang Ini
Editor’s picks
3. Para terduga teroris masuk tanah Papua dengan tidak serentak
Dilansir dari Antara, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, para terduga teroris yang ditangkap di beberapa lokasi di Kabupaten Jayapura tersebut masuk ke tanah Papua dengan tidak serentak.
"Memang benar dari laporan yang diterima terungkap para terduga teroris itu datang dan kemudian menetap di wilayah Kabupaten Jayapura. Tidak serentak melainkan bertahap. Penangkapan terhadap mereka dilakukan setelah bukti yang ada dirasa cukup," kata Waterpauw di Jayapura, Selasa (17/12).
4. Polisi tidak temukan barang mencurigakan maupun bom
Para terduga teroris itu, kata Waterpauw, masuk dalam jaringan Lampung. Mereka juga sempat berhubungan dengan kelompok Jafar Umar Thalib (JUT) di Arso, Papua. Saat ditangkap, polisi juga tidak menemukan alat-alat berbahaya yang kemungkinan akan digunakan mereka dalam melancarkan aksinya.
“Tidak ada benda-benda mencurigakan atau bom yang diamankan. Namun dari laporan mereka juga melakukan latihan-latihan,” katanya.
Kedelapan terduga teroris itu saat ini tengah diperiksa dan ditahan di Mabes Polri.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Yogyakarta, Istri Ikut Diamankan