Cerita Pimpinan KPK Turun Tangga 15 Lantai karena Gempa Bumi

Saut Situmorang sempat tak sadar sedang terjadi gempa

Jakarta, IDN Times - Getaran gempa bumi dengan kekuatan 7,4 skala richter yang terjadi pada Jumat malam (2/8) membuat warga di area Pulau Jawa panik. Perasaan yang sama juga dirasakan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang yang tengah bekerja di kantornya saat gempa menghantam wilayah Banten. 

Ketika gempa terjadi, ia mengaku sedang berada di ruang kerjanya di lantai 15 gedung antirasuah itu. Semula, ia tak menyadari gempa tengah menggoyang Banten. Ia baru menyadari ada gempa usai plakat yang ditaruh di ruang kerjanya jatuh. 

"Sebelum plakat jatuh saya gak (sadar kalau gempa) ini. Tapi begitu (plakat) jatuh, baru sadar gempa. Ini peringatan ini peringatan," ujar Saut di depan Gedung KPK Merah Putih, Jakarta Selatan pada malam ini. 

Saut menjelaskan, di ruangannya tersebut sebenarnya terdapat alarm. Akan tetapi, alarm itu sempat tidak menyala.

"Biasanya pintu itu dibuka, itu alarm langsung hidup. Tapi, tadi (di) tempat saya gak (berbunyi). Gak tahu (bunyi atau tidak) atau saya (yang) sudah ketakutan," kata pria yang tak lagi maju dalam proses seleksi capim KPK itu. 

Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa yang berpusat di Banten itu, berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Oleh sebab itu, mereka mengimbau bagi warga yang tinggal di pesisir pantai agar segera mengungsi dan mencari tempat yang lebih tinggi. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengatakan gelombang tsunami seharusnya sudah tiba pukul 19:35 WIB. Namun, hingga kini belum ada gelombang tsunami. Meskipun demikian, ia melanjutkan, sesuai dengan prosedur yang berlaku, status peringatan tsunami baru bisa dicabut dua jam dari waktu prediksi yang telah ditetapkan oleh BMKG.

Baca Juga: Usai Gempa Hantam Banten, BMKG Minta Publik Tak Percaya Berita Hoaks

Topik:

Berita Terkini Lainnya