Dinilai Alami Krisis Kepercayaan, KPU: Tudingan Itu Tidak Bijak

Massa FUI meminta KPU untuk dibubarkan apabila tak netral

Jakarta, IDN Times - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan Azis, merespons tudingan Ketua Media Center PA 212, Novel Bamukmin, yang menilai masyarakat telah mengalami krisis kepercayaan kepada KPU. Tidak hanya itu saja, Novel juga mengatakan akan membubarkan KPU jika tidak netral dalam Pemilu. Terkait hal itu, Viryan menilai, tudingan krisis kepercayaan tersebut tidaklah bijak. 

"Tudingan krisis kepercayaan tidak bijak, karena hingga kini, tingkat kepercayaan publik kepada penyelenggaraan Pemilu terjaga," ujar Viryan saat dikonfirmasi wartawan di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Jumat (1/3).

1. Viryan menilai banyak pihak yang mendelegitimasi Pemilu dengan hoaks

Dinilai Alami Krisis Kepercayaan, KPU: Tudingan Itu Tidak BijakKPU RI

Viryan menjelaskan, saat ini yang terjadi justru banyak pihak yang mendelegitimasi pemilu dengan membuat berita hoaks. Viryan kemudian mencontohkan dengan salah satu kasus berita hoaks 7 kontainer surat suara tercoblos yang sempat diisukan beberapa waktu yang lalu.

"Yang ada justru hoaks Pemilu yang berupaya mendelegitimasi Pemilu dengan hoaks pemilu 7 kontainer surat suara sudah tercoblos. Masa hoaks Pemilu delegitimasi Pemilu, lantas membuat krisis kepercayaan ? Maknanya, upaya membuat kabar bohong mendelegitimasi KPU tidak berhasil dilakukan," jelas Viryan.

Baca Juga: Orasi di Depan KPU, Novel Bamukmin: Bubarkan KPU Kalau Tidak Netral!

2. Kecurangan tidak dimungkinkan karena penghitungan hasil Pemilu dilakukan secara manual

Dinilai Alami Krisis Kepercayaan, KPU: Tudingan Itu Tidak BijakIDN Times/Afriani Susanti

Viryan menegaskan, potensi kecurangan dalam perhitungan hasil Pemilu tidak dimungkinkan. Hal ini dikarenakan, perhitungan hasil Pemilu dilakukan secara manual.

"Pemilu sejak 1955 sampai sekarang dilakukan secara manual, tidak mungkin IT bisa memanipulasi hasil Pemilu karena Indonesia tidak menyelenggarakan Pemilu elektronik. Yang dilakukan hanya publikasi hasil Pemilu di (Tempat Pemungutan Suara) TPS, kecamatan, dan sebagainya," ujarnya menegaskan.

3. Novel Bamukmin ancam membubarkan KPU jika tak netral

Dinilai Alami Krisis Kepercayaan, KPU: Tudingan Itu Tidak BijakIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, Novel Bakmumin mengikuti aksi yang digelar oleh Forum Umat Islam (FUI) untuk menuntut Pemilu yang adil, bersih, dan tanpa kecurangan. Aksi tersebut digelar di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU), usai salat Jumat(1/3).

Dalam orasinya, Novel menyinggung tentang menteri Kabinet Kerja yang dianggapnya sudah tak lagi netral. Di hadapan ratusan anggota FUI, ia berteriak bahwa Menteri sudah tidak netral dan malah mendukung kubu 01.

"Berhentikan menteri-menteri yang tidak netral! Berhentikan camat-camat yang tidak netral!" teriak Novel sambil diiringi sorakan anggota FUI.

Selain itu, ia merasa bahwa KPU sudah tak lagi netral. Ia pun berteriak untuk membubarkan KPU kalau memang lembaga penyelenggara Pemilu itu tak netral lagi.

"Bubarkan KPU! Bubarkan KPU!" teriaknya lagi.

Baca Juga: Orasi di Depan Gedung KPU, FUI Bacakan Sumpah Ini

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya