Baca Nota Pembelaan, Ahok Ibaratkan Dirinya Sebagai Ikan Nemo

Ahok mendeskripsikan dirinya saat ini hidup di lingkungan orang yang salah arus saat berenang, seperti halnya Nemo. Nemo tetap berjuang melawan arus demi menyelamatkan ikan-ikan yang lain. Namun saat ikan tersebut diselamatkan, apakah mereka berterima kasih kepada Nemo? Tentu saja tidak. Meski demikian itu tak masalah yang penting Nemo sudah berbuat baik.

Sama halnya dengan yang dilakukan Ahok. Dia terus berjuang untuk tetap jujur saat semua orang tidak jujur. Meski tidak ada yang peduli kita berbuat baik, itu tidaklah masalah. Yang penting tuhan yang mengetahui semuanya. Intisari dari cerita kisah Nemo tersebut adalah kebenaran sekalipun dilupakan. jerih payah tidak akan sia-sia.

Usai pembacaan pledoi tersebut, Ahok tak lupa meminta kepada majelis hakim untuk memberikan putusan terbaik dengan mengesampingkan unsur penistaan dan penodaan agama. Ahok pun juga memberikan berkas pembelaan kepada majelis hakim yang sudah ditandatanganinya.

Setelah keluar dari ruang sidang, Ahok pun juga menjelaskan kepada awak media mengenai sidang pledoi yang mencatut nama ikan Nemo tersebut. Secara garis besar, Ahok menyimpulkan bahwa kesimpulan dari apa yang dijelaskannya dalam sidang tadi adalah dia akan tetap melayani walau difitnah.