Madrid, IDN Times - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara penghasil rotan terbesar di dunia dan juga penghasil bambu yang sangat besar dan sangat penting untuk dikembangkan. Perlu diketahui, tanaman bambu dalam 1 hektare (ha) mampu menyerap setara 50 ton karbon dioksida setiap tahunnya.
“Bambu bisa menjadi salah satu solusi pengendalian perubahan iklim, tidak hanya menyerap dan menyimpan karbon, (serta) merehabilitasi lahan terdegradasi, tetapi juga dapat diolah menjadi produk yang berkualitas dan berestetika tinggi,” ujar Alue Dohong yang didampingi Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK Agus Justianto dan Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK Ruandha Agung Sugardiman pada pertemuan dengan Direktur Jenderal INBAR (International Bamboo and Rattan Organization) Ali Mchumo di Madrid, Selasa (10/12).