Banda Aceh, IDN Times - Pemerintah Republik Indonesia melalui Satuan Tugas COVID-19 Pusat telah resmi meniadakan atau melarang warga untuk mudik pada Hari Raya Idulfitri 1442 Hijriah.
Larangan yang mulai diberlakukan 6 hingga 17 Mei 2021 mendatang tersebut membuat warga memilih melakukan mudik lebih awal sebelum diberlakukan larangan itu. Terbukti sudah banyak yang meninggalkan Banda Aceh sebelum larangan diberlakukan.
Kepala Terminal Bus Tipe A Batoh, Banda Aceh, Aceh, Heriyanto mengatakan, peningkatan jumlah penumpang yang berangkat sudah mulai terlihat sejak akhir April.
Di hari biasa, jumlah penumpang yang berangkat berkisar 300-an orang per hari. Jumlah itu meningkat mencapai 800-an orang per hari sejak 29 April 2021 lalu.
"Ni kan karena mudik lebih awal, makanya terjadi peningkatan dari tanggal 29 April sampai tadi malam," kata Heriyanto, saat dikonfirmasi, pada Rabu (5/5/2021).
Heriyanto menyampaikan, kenaikan jumlah penumpang semakin terlihat memasuki Mei 2021 atau jelang larangan mudik diberlakukan.
Terminal Bus Tipe A Batoh, Banda Aceh mencatat, sejak 1 hingga 5 Mei 2021, jumlah penumpang yang berangkat telah mencapai lebih dari 5 ribu orang.
"Penumpang berangkat, 5.318 orang sementara untuk kendaraan 413 unit. Sedangkan untuk penumpang yang datang 2.117 orang dan 393 unit bus," ungkapnya.
Sehubungan dengan itu, untuk April 2021, total penumpang yang berangkat dari Banda Aceh sekitar 20.278 orang dengan 2.475 unit bus keberangkatan.
Sedangkan untuk penumpang yang datang tercatat ada 13.217 orang dengan 2.387 unit bus kedatangan.
Rata-rata penumpang atau pemudik selama ini diperkirakan adalah warga yang melakukan perjalanan ke luar Aceh. Misalnya ke Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Barat, serta daerah lainnya.