Jakarta, IDN Times - Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali memperpanjang proses pencarian para korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.
Pesawat Lion Air jatuh pada Senin pagi (29/10) saat mengangkut 189 penumpang dan kru. Sejauh ini, tim SAR gabungan sudah mengevakuasi jenazah dalam 184 kantong.
Kepala Basarnas Marsekal Madya Muhammad Syaugi mengungkapkan, perpanjangan proses pencarian tersebut hanya dilakukan oleh Basarnas saja.
“Evakuasi kami perpanjang tiga hari, khusus tim Basarnas. Relawan kami ucapkan terima kasih atas apresiasi sehingga sampai hari ini kita bisa mengevakuasi korban sebanyak 184 kantong jenazah, mudah-mudahan di lain kesempatan kami bisa bekerja sama kembali,” ujar Syaugi di JICT II, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Rabu (7/11).
Tolak ukur keputusan untuk memperpanjang evakuasi korban adalah, Basarnas masih melihat adanya potensi untuk ditemukan korban-korban lainnya yang masih berada di dasar laut tersebut.
“Yang utama adalah korban, kalau kemungkinan masih ada bisa ditemukan, ya diperpanjang. Jadi kalau korban besok tidak dapat kita tunggu sehari lagi. Kalau tidak ada, ya kita tutup," kata dia.
Sebelumnya, pada Selasa (6/11) saat prosesi doa bersama dan tabur bunga di lokasi kejadian, Syaugi telah menjelaskan kepada para keluarga korban terkait mekanisme kerja dari Tim SAR gabungan untuk berupaya keras mencari dan menemukan para korban.
“Kemarin keluarga korban tabur bunga, mereka melihat sendiri untuk memberitahukan mekanisme apa yang sudah dikerjakan di lapangan dan akan dikerjakan, mereka memahami,” pungkasnya.
Seperti diketahui, ini merupakan perpanjangan kedua setelah pada Minggu (4/11) lalu, Basarnas kembali memperpanjang masa pencarian hingga 3 hari ke depan hingga hari Rabu (7/11).
Sementara untuk perpanjangan masa pencarian kedua sendiri dilakukan Basarnas sejak Kamis (8/11) hingga Sabtu (10/11).
Semoga Basarnas bisa menemukan jenazah-jenazah para penumpang dan kru Lion Air...