Bayi Gajah Lumpuh Terjebak di Kubangan, Evakuasi Sempat Dihalau Induk

13 Feb 2021, 15:00 WIB

Default Image IDN

Pidie, IDN Times - Seekor gajah dewasa tampak gelisah. Ia mondar-mandir berjalan dan mengitari tubuh seekor bayi gajah yang tergeletak di tanah berlumpur. Sesekali gajah itu tampak menjahui sang bayi gajah, tak lama kemudian kembali lagi.

Ketika beberapa orang coba mendekati bayi gajah yang rebah di tanah itu, Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) dewasa tadi menghalangi. Mengisyaratkan tidak boleh ada yang mendekati. Gajah dewasa itu baru meninggalkan bayi gajah tadi setelah warga menggunakan petasan untuk menghalau dan mengusirnya menjauh dari kubangan itu.

Begitulah upaya proses evakuasi terhadap satu ekor bayi gajah yang terjebak dalam kubangan di kawasan Gampong Panton Bunot, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, Aceh, pada Jumat (12/2/2021).

“Telah melakukan upaya penyelamatan terhadap satu individu bayi Gajah Sumatera atau Elephas Maximus Sumatranus yang terjebak di dalam kubangan lumpur di Desa Panton Bunot,” kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Agus Arianto, pada Sabtu (13/2/2021).

Evakuasi dilakukan BKSDA Aceh, petugas Resort Wilayah 5 Sigli-Seksi Konservasi Wilayah I Lhokseumawe, PKG (Pusat Konservasi Gajah) Saree, dokter hewan balai, dokter hewan Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Fauna Flora Internasional (FFI), camat Tiro, aparat desa serta masyarakat Panton Bunot.

1.Bayi gajah telah beberapa hari terjebak di dalam kubangan

Default Image IDN

Informasi mengenai adanya bayi gajah yang terjebak dalam kubangan dikatakan Agus, mereka dapatkan setelah menerima informasi dari camat Tiro. Bayi gajah tersebut pertama kali dilihat oleh warga setempat sejak 8 Februari 2021 lalu.

“Bayi Gajah Sumatra yang terjebak dalam kubangan lumpur, diperkirakan telah terjebak beberapa hari yang lalu,” kata Agus.

2.Kaki bayi gajah alami cedera dan kelumpuhan

Default Image IDN

Bagi gajah yang masih tergeletak di tanah bercampur lumpur, kemudian dilakukan pemeriksaan serta penanganan oleh tim dokter BKSDA dan dokter hewan Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.

Hasil pemeriksaan, bayi gajah yang ditemukan berjenis kelamin betina dan diperkirakan masih berusia tiga minggu dengan berat badan lebih kurang 85 kilogram. Kaki kiri bayi gajah dikatakan mengalami dislokasi, sedangkan dua kaki belakang mengalami kelumpuhan sehingga bayi Gajah Sumatra tidak mampu berdiri.

“Saat ini paralisa tersebut belum diketahui bersifat sementara atau permanen,” ujar kepala BKSDA Aceh itu.

3.Kondisi bayi gajah sangat lemah dan tim dokter masih memberikan perawatan

ilustrasi bayi gajah (theguardian.com)

Selain mengalami cedera dan kelumpuhan, kondisi lainnya yang dialami bayi Gajah Sumatra itu juga mengalami prolapsus pusar (umbilicus) dan genital, serta bola mata mengalami trauma atau luka.

Sampai dengan saat ini tim dokter hewan masih terus memberikan perawatan dan upaya penanganan medis kepada bayi dari satwa dengan nama Latin, Elephas Maximus Sumatranus tersebut.

“Kondisi bayi Gajah Sumatra saat dilakukan penanganan sangat lemah dan kritis sehingga tim medis memutuskan untuk dilakukan perawatan yang lebih intensif di PKG Saree,” ujar Agus.