Jakarta, IDN Times - Belasan orangutan di kawasan Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo (BOS) di Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, terinfeksi saluran pernapasan akut.
Lokasi sekolah hutan yang tidak terlalu jauh dari lokasi kebakaran hutan dan lahan, menjadi salah satu penyebab belasan satwa dilindungi ini mengalami ISPA.
Dokter Yayasan BOS, drh Viet mengungkapkan, orangutan yang terinfeksi ISPA mulai dari dewasa hingga balita. Saat kejadian mereka berada di kandang maupun sedang mengikuti sekolah hutan.
Mengenai orangutan hasil rehabilitasi yang sudah dilepas di sejumlah hutan, Yayasan BOS belum ada menemukan informasi ada yang terpapar kabut asap.
"Kami terus berupaya memantau hutan-hutan yang menjadi tempat pelepasliaran orangutan," kata dia.
Dia saat ini lebih fokus memantau dan merawat orangutan yang berada di pusat rehabilitasi. Bila ada yang terinfeksi, maka langsung dilakukan penanganan dengan memberikan beberapa ramuan herbal dan suplemen vitamin serta lainnya.
“Kami ada membuat sendiri ramuan herbal dari bawang yang diberikan kepada orangutan terserang ISPA. Kan ada juga orangutan yang sempat terserang ISPA, berhasil disembuhkan. Tapi, karena ada kabut asap ini, ya kambuh lagi,” kata Viet.
CEO Yayasan BOS Jamartin Sihite melalui rilis yang dikirimkan ke sejumlah media seperti dilansir dari Antara mengungkapkan, api sempat mengancam Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng yang terletak tidak jauh dari Kota Palangka Raya.
"Pekan pertama Agustus lalu, tim pemadam kebakaran Yayasan BOS sempat harus berjibaku melawan api yang mendekat sampai jarak sekitar 300 meter dari batas Nyaru Menteng," jelasnya.
Dia mengatakan, tim berhasil memadamkan si jago merah setelah bekerja keras selama sekitar empat jam bersama sejumlah pihak lain.
"Pemadaman beberapa titik api di sekitar Nyaru Menteng juga terus dilakukan. Itulah yang membuat kami berhasil mencegah penyebarannya," kata Jamartin.