Bendera Merah Putih Sukses Dikibarkan saat Gladi Bersih HUT ke-80 TNI
- Bendera Merah Putih sukses dikibarkan dalam gladi bersih HUT ke-80 TNI setelah sebelumnya sobek saat gladi Kamis
- Deretan alutsista baru ditunjukkan, melibatkan 133 ribu prajurit dan 1.047 alutsista
Jakarta, IDN Times - Bendera Merah Putih sukses dikibarkan dalam sesi gladi bersih HUT ke-80 TNI pada Jumat (3/10/2025) di Tugu Monas, Jakarta Pusat. Situasi berbeda terjadi pada sesi gladi yang digelar Kamis (2/10/2025). Saat itu bendera tersebut sobek ketika dikibarkan.
Pantauan IDN Times, usai sukses dikibarkan, bendera langsung diturunkan selepas salat Jumat. Soal insiden sobeknya bendera Merah Putih saat gladi sebelumnya diakui oleh Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen TNI Freddy Ardianzah.
Jenderal bintang dua itu mengatakan, salah satu manfaat gladi resik yaitu untuk mengantisipasi beragam peristiwa yang tidak terduga.
"Jadi, dalam gladi atau latihan, saya jelaskan di sini, kami juga menguji material yang kami gunakan, selain menguji kemampuan prajurit. Pada saat kemarin kan angin di atas 20 knot (kecepatannya). Itu cukup kencang," ujar Freddy di Monas, Jakarta Pusat.
Dia mengakui, bahan kain bendera yang digunakan saat gladi resik kualitasnya kurang baik. Namun, Freddy mengucap syukur karena insiden serupa tidak terulang saat gladibersih dilakukan hari ini.
"Alhamdulilah, gladibersih ini berjalan dengan lancar. Merah putih berkibar," tutur dia.
Sebelumnya, pada Kamis, bendera Merah Putih berukuran jumbo tersebut tiba-tiba sobek. Dari video yang viral beredar di media sosial, terlihat bagian merah dan putih di bendera terpisah.
Sontak momen tersebut menjadi perbincangan publik di media sosial. Sebagian besar dari mereka menilai momen bendera Merah Putih sobek saat gladi resik HUT TNI menjadi tanda dari alam mengenai kondisi negara saat ini.
1. Deretan alutsista baru yang ditunjukkan saat HUT ke-80 TNI
Freddy mengatakan, ada sejumlah alutsista baru yang dihadirkan dalam aksi defile alutsista. Beberapa di antaranya adalah tank harimau, kapal selam autonomos dan jet tempur T-500. Selain itu, TNI AL sudah lebih dulu memamerkan sejumlah alutsistanya di hadapan Presiden Prabowo di Teluk Jakarta pada Kamis.
"Jadi, dari momen sailing pass itu, kan sudah ada KRI Belati, Kapal Cepat Rudal (KCR), kapal sepak rudal. Selain itu, dari TNI AU, sambil datang berjalan, adalah jet tempur T-50. Ada juga sejumlah alutsista lainnya," kata Freddy.
2. HUT ke-80 TNI melibatkan 133 ribu prajurit
Freddy mengatakan, HUT TNI kali ini bakal dihelat lebih megah dan kolosal lantaran melibatkan 133 ribu prajurit. Selain itu, jumlah alutsista yang dilibatkan mencapai 1.047.
"Rencananya kami akan melibatkan 133 ribu prajurit TNI dan pendukung. Jadi, jauh lebih besar dibandingkan HUT ke-79. Ketika itu jumlah prajurit yang dilibatkan hanya 100 ribu. Alutsista yang tergelar dalam demonstrasi kurang lebih 1.047 (unit)," ujar Freddy di Silang Monas.
Ratusan ribu individu yang terlibat dalam HUT ke-80 TNI tidak hanya prajurit militer, tetapi juga ada siswa SMK, veteran, komunitas hingga ormas Barisan Ansor Serbaguna. Jenderal bintang dua itu berharap, cuaca pada Minggu (5/10/2025) cerah dan mendukung perhelatan puncak HUT ke-80 TNI. Selain itu, prajurit dari tiga matra dan komponen pendukung bisa unjuk keterampilan dan kemampuan personel serta alutsista.
Acara HUT ke-80 TNI akan diwarnai dengan atraksi alutsista dari ketiga matra, unjuk kemampuan prajurit, hingga defile prajurit serta alutsista.
3. Prabowo akan pimpin langsung HUT ke-80 TNI
HUT ke-80 TNI pada 5 Oktober akan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Prabowo akan dijemput dari Istana Kepresidenan pada pukul 08.00 WIB. Dia direncanakan menumpang mobil dengan kap terbuka. Sejumlah pejabat tinggi bakal mendampingi mulai dari tiga kepala staf, Menteri Pertahanan hingga Panglima TNI.
Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, mengatakan, Prabowo direncanakan tiba pukul 08.20 WIB di mimbar upacara. Dia memastikan, selama HUT TNI tidak ada penutupan jalan.
"Hanya ada penutupan dengan mengikuti situasi, seperti ketika mobil presiden menyeberang dari Istana mau masuk ke Monas, ada penyesuaian. Setelah itu jalan bisa dilewati," ujar Wahyu kepada IDN Times.
