BPBD Bekasi Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem

12 Des 2024, 07:00 WIB

Imam Faishal

ilustrasi cuaca ekstrem (wikimedia.org/John Kersthol)

Intinya sih...

Musim penghujan diprediksi terjadi hingga Januari 2025
BPBD Kabupaten Bekasi mengimbau warga untuk mewaspadai bencana alam akibat cuaca ekstrem

Bekasi, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi mengimbau warga untuk mewaspadai bencana alam yang diakibatkan cuaca ekstrem, seperti hujan dan angin kencang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, mengatakan, imbauan itu dikeluarkan setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menganalisis puncak musim penghujan diprediksi terjadi akhir Desember 2024 hingga Januari 2025.

“Informasi BMKG, puncak penghujan akhir Desember dan Januari. Kami imbau agar masyarakat waspada bencana alam, baik itu banjir, longsor, angin kencang atau cuaca ekstrem lainnya,” kata dia melalui keterangan tertulis, Rabu (11/12/2024).

1. Sudah terjadi banjir dan tanggul jebol

Ilustrasi banjir (IDN Times/Hilmansyah).

Dodi mengatakan, sejak awal Desember bencana banjir dan dampak angin kencang sudah terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bekasi. Banjir terjadi di sejumlah perumahan dan hanya sesaat.

Selain itu, kata Dodi, peristiwa tanggul jebol juga sempat terjadi. Namun, BPBD dan dinas terkait langsung menangani tanggul yang jebol tersebut.

“Bila turun hujan, beberapa perumahan terjadi genangan air, tetapi tidak lama. Ada tanggul jebol juga dan langsung ditangani BPBD koordinasi dengan Dinas SDABMBK,” kata dia.

2. Pohon tumbang timpa rumah warga

Ilustrasi pohon tumbang di sekitar rumah warga. (IDN Times/Teri).

Dodi mengatakan, cuaca ekstrem juga sempat menumbangkan dua pohon yang disebabkan angin kencang di wilayah Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani.

"Untuk angin kencang, sudah terdata dua pohon tumbang di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani. Bahkan menimpa satu rumah warga," kata Dodi.

3. Potong batang pohon yang rapuh

Perompesan pohon oleh tim gabungan (Dok.IDN Times/BPBD Provinsi Bali)

Untuk menghindari pohon tumbang, Dodi meminta kepada masyarakat agar memotong batang pohon yang rapuh atau mati dan membersihkan batang pohon yang dianggap membahayakan.

“Pohon yang memiliki potensi kering agar dipangkas. Terkait banjir juga, saluran air agar dibersihkan dan tidak membuang sampah ke saluran air,” kata dia.