IPW Desak Polda Metro Jaya Evaluasi Polres Bekasi Kota

- Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Metro Jaya untuk evaluasi terhadap Polres Bekasi Kota yang lamban menangani kasus teror terhadap pria VU.
- Pelaku teror masih leluasa melakukan aksinya karena lambatnya penanganan polisi, dengan VU mengalami serangan sebanyak 6 kali hingga disiram air keras.
Bekasi, IDN Times - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, untuk melakukan evaluasi terhadap Polres Metro Bekasi Kota yang dinilai lamban menangani kasus teror.
Kasus teror itu dialami pria berinisial VU (38) yang terjadi di wilayah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. VU telah mengalami teror sebanyak 6 kali hingga disiram air keras oleh orang tidak dikenal (OTK).
"IPW mendorong Kapolda Metro Jaya mengevaluasi Kapolres Bekasi Kota dan juga Kapolsek Medan Satria karena mereka harus diminta pertanggungjawabannya terkait lambatnya penanganan teror yang dibuat sebanyak 6 kali," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso saat dikonfirmasi jurnalis, Rabu (11/12/2024).
1. Pelaku masih leluasa melakukan teror

Ia menilai, saat ini pelaku masih leluasa melakukan teror terhadap VU dan keluargannya. Hal itu disebabkan lamanya penanganan yang dilakukan Satreskrim Polres Metro Bekasi Kota dan Unit Reskrim Polsek Medan Satria.
"Pelaku teror leluasa melakukan teror tersebut. Jadi, serangan teror tersebut akibat dari lambatnya penangan polisi," kata dia.
2. Korban bakal lapor ke DPR RI

Adik korban, TA mengatakan, pihaknya akan melaporkan peristiwa teror yang dialami kakaknya ke Komisi III DPR RI untuk mendesak polisi segera menangkap pelaku. Sebab, aksi teror yang dilakukan pelaku sudah membuat ia dan anggota lainnya tidak tenang saat beraktivitas.
"Saya minta tolong dibantu follow up, karena ini saya juga akan pergi ke Komisi III DPR RI kalau kayak begini," katanya saat dikonfirmasi, Senin (9/12/2024).
"Iya setiap hari saya lihat CCTV, kayak ada yang ngintai atau gak. Saya takut ada orang jahat datangi rumah saya," kata dia.
3. Serangkaian aksi teror

Diketahui, VU disiram air keras oleh OTK saat akan berangkat kerja di wilayah Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi pada Sabtu (30/11/2024) lalu. Akibat siraman tersebut, korban mengalami luka bakar hingga 60 persen.
Adik korban lainnya, Efrinaldi (35) menjelaskan, OTK juga sempat meneror dengan merusak mobil milik VU yang sedang terparkir sebanyak lima kali. Peristiwa pertama terjadi pada awal Agustus 2024, peristiwa kedua terjadi pada September, peristiwa ketiga hingga kelima terjadi pada Oktober 2024.
"Ini yang sudah kelima kali. Yang pertama itu waktu itu jalannya lagi dicor mobil dipindahin parkir di masjid, saat itu ban mobil ditusuk empat-empatnya," kata dia kepada jurnalis, Selasa (22/10/2024).
Efrinaldi mengatakan, peristiwa kedua terjadi pukul 03.30 WIB. Saat itu, mobil kakaknya dilempar batu di bagian kaca hingga pecah.
Peristiwa ketiga dan keempat, lanjut Efrinaldi, pelaku menggunakan palu untuk memecahkan kaca mobil bagian belakang.
Sementara peristiwa kelima, mobil kakaknya dirusak dengan menggunakan molotov pada Senin (21/10/2024) sekitar pukul 14.45 WIB. Kejadian itu diketahui oleh istri Efrinaldi yang mendengar suara ledakan.