Jakarta, IDN Times - Lumpur setinggi mata kaki itu membuat langkah kaki terasa berat. Di pundak mereka, beban ratusan kilogram barang bantuan harus ditopang bergantian. Di depan, jembatan terputus dan arus sungai yang deras menjadi pemisah antara harapan dan keputusasaan.
Cerita ini bukan adegan film petualangan, melainkan realitas yang harus dihadapi relawan Pelajar Islam Indonesia (PII) serta Lembaga Amil Zakat Infak dan Shadaqah Kemandirian Umat (Lazisku), saat menembus isolasi wilayah tengah Aceh.
Relawan PII Aceh dan Lazisku berangkat ke Aceh pada Jumat, 12 Desember 2025, dilepaskan secara resmi oleh Ketua Umum KB PII Aceh, Muslem Yacob, di Sekretariat PW PII Aceh, Kota Banda Aceh. Ekspedisi ini dipimpin langsung Ketua Umum PW PII Aceh, Mohd Rendi Febriansyah.
Di bawah bayang-bayang ancaman longsor Bener Meriah dan Aceh Tengah, rasa lelah fisik itu seketika lenyap saat melihat senyum warga yang menyambut mereka bak saudara kandung yang lama hilang.
