Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang menerangkan aneka warna tutup botol pada air mineral dalam kemasan (AMDK) menunjukan perbedaan sumber airnya viral di media sosial.
Pemilik akun @f***** menyinggung tutup botol air dalam kemasan yang berwarna biru berasal dari sumber air bawah tanah yang melalui proses penyulingan. Sementara tutup botol berwarna merah dapat mengindikasikan air berkarbonasi atau berperisa.
Benarkah warna tutup botol menunjukan jenis air?
Dilansir laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), tidak ada hubungan warna tutup botol dengan kandungan atau sumber airnya.
"Warna dan desain kemasan termasuk tutup botol merupakan desain dari produsen AMDK," tulis BPOM dalam Instagram resmi yang sudah dikonfirmasi IDN Times.
BPOM mengimbau konsumen untuk selalu mengecek kemasan, label, izin edar, dan kedaluwarsa sebelum membeli.
Jadi klaim BPOM bedakan warna tutup botol pada air mineral kemasan berdasarkan jenis airnya merupakan hoaks.
Selain cek kemasan, jangan lupa juga penuhi kebutuhan air. Lalu berapa liter kebutuhan air dalam tubuh?. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan untuk masyarakat Indonesia yaitu:
· 1.900 ml untuk anak-anak usia 7 sampai 9 tahun
· 1.800 ml untuk anak-anak dari 10 sampai 12 tahun.
Sedangkan rekomendasi AI dari US Institute of Medicine (IOM) untuk air adalah:
· 1.700 ml per hari untuk anak-anak dalam kelompok usia 4 sampai 8 tahun
· 2.100 ml per hari untuk anak perempuan dan 2.400 ml/d untuk anak-anak. pada kelompok usia 9 sampai 13 tahun
Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa konsumsi air putih yang dianjurkan kepada kelompok wanita usia 25 sampai 42 tahun sebesar kurang dari 2 liter per hari (Aprillia & Khomsan, 2014).
Pada umumnya, kebanyakan orang memang tercukupi kebutuhannya dengan minum 8 gelas per hari atau setara dengan dua liter. Pesan ini juga mudah untuk diingat sehingga terus disampaikan kepada masyarakat.