Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (ANTARA/Zuhdiar Laeis)

Jakarta, IDN Times - Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo mengungkapkan, bahwa dulu ia pernah diajak seseorang untuk menggulingkan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

"Ada juga yang datang pada saya. Dia datang, lalu 'Menarik juga nih,'. Saya bilang, bagaimana prosesnya? 'Nanti kita bikin KLB,'. KLB terus bagaimana? Nanti yang dilakukan adalah kita mengganti AHY dulu. Mosi tidak percaya, terus AHY turun. Setelah AHY turun, baru pemilihan," ujar Gatot dalam siaran YouTube Bang Arief, Jumat (5/3/2021).

Lalu, bagaimana respons Gatot menerima ajakan tersebut?

1. Gatot menolak karena ingat sosok SBY

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Mendengar ajakan itu, Gatot menolak. Ia teringat akan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden ke-6 Indonesia sekaligus ayah dari AHY. Ia merasa jika ia menggulingkan AHY, sama saja ia menusuk SBY dari belakang. Apalagi, SBY adalah sosok yang mengangkat Gatot menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

"SBY panggil saya ke istana, beliau bilang 'Kamu akan saya jadikan KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat), laksanakan tugas dengan profesional, cintai keluarga dan prajurit dengan segenap hati dan pikiranmu'. Setelah itu beliau tidak titip apa-apa lagi," kenang Gatot.

Selain itu, Gatot juga melihat bahwa menggulingkan AHY adalah tindakan tidak beradab. Ia tidak ingin nanti anaknya dicap memiliki sosok ayah yang tidak memiliki etika.

"Saya dibesarkan oleh dua presiden, oleh SBY dan Jokowi, lalu saya membalas dengan mencongkel anaknya, lalu nilai-nilai dan value apa yang akan saya berikan kepada anak saya?" ujar Gatot.

2. Gatot sebut politik Indonesia sudah menyimpang dari Pancasila

Editorial Team

Tonton lebih seru di