Daftar Rumah Sakit yang Layani Rapid Test Antigen di Bogor

23 Des 2020, 08:35 WIB

RSUD Kota Bogor, Sediakan layanan Rapid Test Antigen. (IDNtimes.com/Rubiakto)

Bogor, IDN Times - Rapid test antigen kini dijadikan persyaratan bagi warga yang akan keluar kota dan menggunakan fasilitas umum jarak jauh. Ini diterapkan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan tes cepat menggunakan sistem antigen lebih akurat untuk digunakan sebagai deteksi awal COVID-19.

Baik layanan kereta api, pesawat, maupun kapal laut kini mewajibkan penumpangnya berbekal surat negatif COVID-19 berdasarkan rapid test antigen. Tidak hanya itu, tes cepat antigen juga menjadi salah satu syarat dalam berkunjung ke berbagai daerah wisata di Indonesia.

Berdasarkan Surat Edaran No 3 Tahun 2020 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Orang Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Masa Pandemi COVID-19, Kementerian Kesehatan RI dalam keterangannya mengatakan masa berlaku rapid test antigen sebagai syarat perjalanan maksimal selama 14 hari pada saat keberangkatan.

Masyarakat yang membutuhkan pun mulai kasak-kusuk mencari lokasi tes cepat antigen. Bagi kamu masyarakat Kota Bogor atau yang tinggal di sekitarnya, tidak perlu khawatir. Wakil Walikota Bogor, Dedie Rachim menyampaikan beberapa rumah sakit di Kota Bogor sudah bisa melayani tes antigen.

Rumah sakit mana saja yang sudah memiliki layanan tes cepat antigen?

1. Ada 14 RS di Kota Bogor yang bisa melakukan tes cepat antigen

Pembatasan jalan di Kota Bogor selama masa PSBB (Dok. Humas Kota Bogor)

Wakil Walikota Bogor, Dedie Rachim memastikan sudah ada 14 rumah sakit di Kota Bogor yang sudah siap melayani pasien menggunakan tes cepat antigen.

Dia mengatakan hal tersebut telah sesuai dengan Surat Edaran Gubernur Jabar yang meminta keterangan surat keterangan hasil tes tes PCR atau Rapid test antigen pada obyek wisata. "Mudah-mudahan 14 RS tersebut dapat melayani warga dengan cepat," kata Dedie.

Rumah sakit di Kota Bogor yang layani rapid test antigen adalah:

RS Media Dramaga
RS Mulia Pajajaran
RS Senior Bogor
RS Bhayangkara Bogor
RS Hermina Bogor
RS PMI Bogor
RS BMC Mayapada
RS Siloam
RS Azra
RSUD Kota Bogor
RS Salak
RS Melania
RS Vania
RSKIA Sawo Jajar

2. Harga tes cepat antigen di RSUD Kota Bogor Rp230 ribu

Instagram.com/Dedie Rachim

Untuk layanan tes cepat antigen di RSUD Kota Depok, pihaknya sudah menetapkan harga yakni Rp230 ribu. Namun, menurutnya, belum ada ketentuan patokan harga untuk tes cepat antigen di rumah sakit swasta di Kota Bogor.

"Namun kami berharap pihak rumah sakit tidak mengambil keuntungan terlalu banyak, dan dipastikan harga lebih murah dan proses hasil lebih cepat tes swab (PCR)," kata Dedie Rachim saat dihubungi.

Namun berdasarkan aturan pemerintah pusat, sudah ada batasan harga untuk tes cepat antigen. Sesuai Surat Edaran Nomor HK.02.02/1/4611/2020 tentang batasan tarif tertinggi pemeriksaan rapid test antigen-swab, batas tarif tertinggi adalah Rp250 ribu di Pulau Jawa dan Rp275 ribu di luar Pulau Jawa.

3. Syarat tes dan jadwal RSUD Kota Bogor

Tampak muka RSUD Kota Bogor (Dok. RSUD Kota Bogor)

Untuk kamu yang akan tes cepat antigen di RSUD Kota Bogor, mereka membuka pelayanan Senin sampai Jumat. Khusus untuk tanggal merah dan libur nasional RSUD Kota Bogor tidak melayani pasien.

"Syaratnya bawa fotokopi KTP dan KK, pendaftaran sebaiknya datang 15 menit sebelum pengambilan sampel. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 09.00, 11.00, dan 13.00," tukas Dedie Rachim.

4. Kasus COVID-19 di Kota Bogor terus bertambah

Ilustrasi penerapan new normal di restoran (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Bogor, pasien penderita COVID-19 di Kota Bogor terus bertambah setiap hari, sejalan dengan screening awal yang terus dilakukan Dinkes.

Jumlah pasien positif COVID-19 per Selasa (22/12/2020), bertambah 165 orang dari Senin (21/12/2020) menjadi 13.258 kasus. Penambahan juga terjadi pada kasus kontak erat, dari sebelumnya 4.610 kasus menjadi 4.691. Kasus suspek juga bertambah meski hanya dengan satu kasus menjadi 3.724.

Dari 3.723 kasus suspek, yang masih sakit sebanyak 377 orang sedangkan 3.284 kasus sudah dibuang, dan kasus meninggal 62 orang. Peningkatan juga terjadi pada kasus konfirmasi menjadi 4.763 kasus dari sebelumnya 3.625 kasus. Namun untuk kasus probable tidak ada perubahan, masih tetap dengan 80 kasus.