Kasus COVID-19 di Kota Bogor Mencapai 13.093, Rumah Sakit Nyaris Penuh

Bogor, IDN Times - Jumlah pasien COVID-19 di Kota Bogor terus meningkat, bahkan hingga Senin (21/12/2020) jumlah penderita virus corona di kota hujan mencapai 13.093 kasus.
Jumlah kapasitas tempat tidur yang disediakan untuk pasien COVID-19 juga sudah terisi sekitar 90 persen, alias nyaris penuh.
Hal tersebut ditengarai karena terlalu longgarnya pengawasan protokol kesehatan di Kota Bogor.
1. Kasus COVID-19 di Kota Bogor per Senin (21/12/2020) mencapai 13.093 kasus

Berdasarkan data dari Satgas COVID-19 Kota Bogor hingga Senin (21/12/2020), terdapat 13.093 kasus dengan penambahan 282 kasus.
Kadinkes Kota Bogor dr Sri Nowo Retno dalam keterangan persnya mengatakan, jumlah penderita COVID-19 di Kota Bogor antara lain berasal dari kasus kontak erat sebanyak 4.610 kasus, masih dikarantina 832 kasus, discarded 3.769, belum ada yang meninggal.
Sementara kasus suspek sebanyak 3.723 kasus, yang masih sakit 377, discarded 3.284 kasus, dan meninggal 62 kasus.
Untuk kasus probable terdapat 80 kasus, sembuh 11, meninggal 69. Sementara untuk kasus konfirmasi terdapat 4.689 kasus, yang masih sakit 942 kasus, sembuh 3.625, dan meninggal 122 kasus.
2. Faktor pemicu peningkatan karena pengawasan terlalu longgar

Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim mengatakan terdapat beberapa faktor pemicu kenaikan jumlah kasus positif di Kota Bogor.
Dia mengatakan beberapa faktor tersebut antara lain, longgarnya pengawasan protokol kesehatan di perkantoran, kelalaian anggota keluarga saat kembali ke rumah yang tidak membersihkan diri terlebih dahulu.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan terdapat berbagai aktivitas keagamaan, kegiatan sosial dengan tingkat kerumunan tinggi di masyarakat.
"Pengawasan terlalu longgar, pengawasan perkantoran, kelalaian anggota keluarga, hingga aktivitas keagamaan, kegiatan sosial, yang padat," kata Dedie.
3. Tekan potensi penyebaran virus corona

Selain itu, unit bisnis yang semakin longgar menerapkan protokol kesehatan menjadikan penyebaran virus corona semakin masif.
Dedie mengatakan pihaknya juga berencana terus menekan potensi penyebaran virus corona dengan membatasi kerumunan dan mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan secara ketat.
"Kita terus berusaha menekan potensi penyebaran virus COVID-19," kata Dedie Rachim.