Danone Vlogger Academy, Berbagi Lebih dari Sekadar Tips Vlogging Lho

Danone Vloggers Academy adalah program pelatihan vlogging yang diadakan oleh Danone-Indonesia yang mengangkat isu kesehatan dan lingkungan. Untuk meningkatkan skill dan pemahaman para peserta, Danone Vloggers Academy juga mengundang beberapa pembicara yang ahli di bidang videografi, content creation, kesehatan, lingkungan, gaya hidup positif, dan traveling. Dengan demikian, para peserta terpilih dapat menghasilkan konten-konten video kreatif yang membawa dampak positif bagi masyarakat.

Akademi ini terbuka untuk umum dan mekanisme pendaftarannya pun cukup sederhana. Para peserta hanya diminta untuk mendaftarkan diri secara online dan mengirimkan portofolio atau original showreel video yang sudah pernah di-upload ke IG, IGTV, atau YouTube masing-masing. Videonya haruslah yang bertemakan traveling, lifestyle, environment, health, parenting, dan bebas dari unsur SARA. Di tahun pertamanya, sudah ada 400 vloggers yang mendaftar dan hanya 10 yang terpilih dalam acara ini lho! 

Selain skill dan ilmu penting, para peserta juga berkesempatan untuk mendapatkan hadiah berupa kamera Sony A6000, DJI Osmo Pocket, action cam Xiaomi Yi 4K, dan uang tunai senilai jutaan rupiah. Wah, pasti kamu nyesel ‘kan nggak daftar Danone Vloggers Academy?

Sabtu, 21 September 2019 adalah titik mula dari rangkaian kegiatan Danone Vloggers Academy. Sebelum berdiskusi dengan para content creator ‘veteran’, 10 peserta Danone Vloggers Academy ini diajak berkenalan dengan Danone. Arif Mujahidin selaku Corporate Communications Director dari Danone - Indonesia pun turut menyapa para peserta dan menyampaikan paparan tentang bagaimana prinsip bisnis berkelanjutan yang diusung oleh Danone.

Ternyata, dari pemaparan Arif Mujahidin, ada beberapa fakta tentang plastik yang sebelumnya belum banyak diketahui. Contohnya, penggunaan botol plastik mampu mengurangi jejak karbon seluruh proses operasional AQUA. Mengapa bisa demikian? Nah, Arif menjelaskan bahwa botol plastik 30 kali lebih ringan dari botol kaca, sehingga pengirimannya menghabiskan lebih sedikit bahan bakar. Alhasil, jejak karbon yang dihasilkan pun mampu diminimalisir. 

Para peserta pun banyak yang baru mengetahui fakta ini. Jadi, setelah mendengarkan paparan dari Arif Mujahidin, persepsi mereka tentang plastik pun semakin holistik.

Dalam sesi ini peserta juga memahami bagaimana nutrisi dapat sangat berperan bagi kehidupan masa kini hingga masa depan seorang anak lewat penjelasan kategori bisnis Specialized Nutrition dengan unit bisnis yang tergabung dalam kategori tersebut di Indonesia adalah PT Sarihusada Generasi Mahardhika dan PT Nutricia Indonesia Sejahtera.

Namanya juga vloggers academy, jadi para peserta diajak untuk menyelami dasar dari videografi terlebih dahulu. Ada banyak pembicara yang menyampaikan materi ini yaitu Goen Rock, Aulion, Reza Nangin, dan Joni Asti. Hari pertama (21/9), Goen Rock hadir bersama Joni Astin memaparkan materi yang berjudul 7 Magnificent Vlogging Technique. Dalam kesempatan ini, keduanya menceritakan pengalaman mereka selama shooting video. Supaya kamu juga bisa ‘curi’ ilmu mereka, IDN Times sudah rekap untukmu nih, catat ya!

• Siapkan konsep yang matang
• Gunakan alat-alat yang tepat
• Shoot di resolusi 4K atau setinggi yang kamu bisa
• Gunakan manual setting pada kameramu
• Pelajari teknik pengambilan gambar
• Tata cahaya sesuai kebutuhan adegan
• Latihan dulu sebelum shooting supaya editing lebih efektif dan efisien 

Lalu di hari kedua (22/9) Danone Vloggers Academy, Aulion berbagi tentang tips mencari ide dan topik untuk konten YouTube lho. Siapa sih yang nggak kenal dengan content creator yang super kreatif ini? Secara terbuka, Aulion berbagi tips seputar ide kreatifnya yang selalu out of the box. Mulai saja dari keseharianmu atau dari hal-hal yang kamu pedulikan, dan biasanya ini menyiratkan pesan yang lebih personal dan relatable.

Ada yang kenal Andrey Banyudoyo? Masih belum familiar ya? Tapi kalau akun @tempatbercakap di Instagram pasti tau dong! Nah, dia itu otaknya. Meski videonya terbilang cukup sederhana, tapi kenapa selalu berhasil bikin followers-nya ikut terhanyut? Jawabannya adalah karena setiap video yang diunggah memiliki dasar cerita yang kuat. Makanya, dia nggak ragu buat bolak-balik revisi cerita supaya dapat yang terbaik.

Andrey juga menyampaikan bahwa cerita yang paling ‘kena’ buat para followers-nya adalah cerita-cerita yang berisi ‘kegalauan’ generasi muda. Mau itu karena cita-cita, keluarga, hingga urusan asmara. Karena topiknya terasa dekat, penikmat video @tempatbercakap pun bisa bilang “duh, ini aku banget sih”. 

Ada lagi nih, Glenn Prasetya yang menyampaikan materi tentang bagaimana bercerita melalui foto. Yap, Danone Vlogger Academy bukan hanya mengajak para peserta belajar tentang video saja, tetapi juga tentang fotografi, khususnya human interest. Ia menekankan kalau kualitas gambar itu bukanlah segalanya. Tapi, yang paling penting adalah cerita apa yang tergambarkan melalui satu frame foto.

Sebagai salah satu rangkaian Danone Vloggers Academy, para peserta juga diajak untuk melakukan media visit ke kantor IDN Media (26/9). Pada sesi ini, peserta disambut oleh William Utomo selaku co-founder dan Chief Operation Officer (COO) IDN Media. William juga menambahkan kalau ada tiga tujuan utama dari sebuah konten, yaitu educate (mengedukasi), enlighten (menerangkan), dan entertain (menghibur). Jadi, tujuan dibuatnya konten akan sangat mempengaruhi kualitasnya.

Lalu, acara dilanjutkan dengan sharing session dari Geri Azriel Siddik selaku Country Manager, Strategic Partnerships YouTube Indonesia & Malaysia at Google. Geri hadir untuk membagikan tips mengoptimasi channel YouTube. Mulai dari bagaimana cara mengembangkan komunitas, menjangkau audiens global, hingga cara memanfaatkan data analitik YouTube. Kapan lagi ‘kan dapat tips langsung dari ‘orang dalam’? Buat kamu yang nggak ikutan Danone Vloggers Academy pasti menyesal deh.

Selama gelaran Danone Vloggers Academy, para peserta diberikan dua homework dan satu final project sebagai syarat kelulusan. Nah, selain memberikan paparan tentang teknis vlogging, Goen Rock dan Joni Astin juga didapuk menjadi mentor untuk final project tersebut. Tapi sebelumnya, mereka harus membuat proposal dulu nih dan mempresentasikannya di hadapan para mentor. Tentu mereka mendapatkan beberapa masukan dari Goen Rock dan Joni Astin, baik dari segi ide cerita hingga aspek teknis pengambilan gambarnya.

Sebagai rangkaian program sustainability Danone-Indonesia, mereka juga diajak untuk mengikuti dua kegiatan sosial yang didukung oleh Danone-Indonesia. Pertama, program Isi Piringku dan Warung Anak Sehat yang diadakan di Bogor, Jawa Barat (02/10). Ini adalah program edukasi mengenai pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak usia 4-6 tahun. Pada sesi ini, mereka juga diajak melihat Warung Anak Sehat yang menyediakan aneka jajanan sehat untuk bantu atasi masalah malnutrisi anak Indonesia.

Kegiatan sosial kedua adalah program #BijakBerplastik di Kepulauan Seribu (03/10). Pada kesempatan ini, peserta diajak untuk mengumpulkan sampah plastik yang ada di Pulau Rambut sambil membuat konten video semenarik mungkin. Lalu, botol-botol plastik tersebut dikirim ke Recycling Business Unit milik Danone-AQUA untuk diolah menjadi botol kembali atau produk bahan baku fashion seperti kolaborasi Danone dengan H&M dalam #bottle2fashion. Dari kegiatan ini, peserta belajar tentang penerapan circular economy juga lho. 

Wah, seru banget ya! Ternyata Danone Vloggers Academy mengajarkan begitu banyak hal, mulai dari teknik vlogging hingga pentingnya hidup sehat dan cara bijak berplastik. Dari Danone Vloggers Academy, para peserta juga belajar kalau di balik setiap vlog yang keren itu pasti ada proses kreatif yang cukup panjang juga. Pokoknya, kamu harus nikmati prosesnya dulu ya!

Hmm, kira-kira siapa ya yang keluar sebagai pemenang Danone Vloggers Academy? Tunggu ceritanya lagi ya! Dan buat kamu para vloggers yang tertarik untuk gabung dalam program ini, stay tune ya!