Dari Warung Kaki Lima ke Status Bintang Lima: 9 Alasan untuk Buat Kamu Bangga Sama Tempe!

Sebagai orang Indonesia, kamu pasti familiar dong sama yang namanya tempe? Yep, makanan yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai oleh bantuan kapang Rhizopus oligosporus ini sudah dikonsumsi oleh nenek moyang bangsa Indonesia sejak berabad-abad lalu, hingga sekarang. Meski begitu, tempe yang purbakala banget ini sekarang sedang ada diambang pertaruhan identitas budaya, lho! Buat kamu yang belum tahu, saat kamu membaca artikel ini, situs change.org tengah menampung petisi dari total belasan ribu orang Indonesia yang diwakili Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan atau Pergizi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI serta UNESCO Indonesia untuk “mengamankan” status tempe sebagai milik dan warisan Indonesia. Menurut orang-orang ini, kalau batik aja bisa, maka tempe yang udah berabad-abad usianya juga pasti bisa!
Jadi, buat kamu yang masih malu makan tempe di depan teman-teman kamu (padahal kamu suka), saatnya buat memberikan tanda tangan kamu dan menjadikan tempe naik pamor.
Buat kamu yang belum yakin, kenapa sih harus ada “ribut-ribut” seperti ini soal tempe yang nggak langka dan bukan karya seni yang harus dilestarikan, ada sembilan catatan untuk buat kamu bangga sama tempe!
1. Tempe pertama dibuat oleh hasil eksperimen masyarakat di Jawa Tengah, sekitar tahun 1700-an. Bayangkan! Tahun 1700 aja, nenek moyang kita udah bereksperimen sama molekul-molekul makanan yang nggak gampang.