Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris MIT di Sulteng

Intinya sih...
- Densus 88 Antiteror tangkap 3 terduga teroris MIT di Sulteng, berinisial RR, MW, dan AS.
- RR fasilitator bagi yang akan bergabung dengan MIT, MW melakukan penembakan di Poso sampai korban meninggal.
Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap tiga terduga teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah pada Kamis (19/12/2024).
Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, mengatakan, ketiga teroris itu berinisial RR, MW, dan AS.
“Densus 88 Antiteror melaksanakan penegakan hukum terhadap penegakan hukum terhadap tiga tersangka kelompok teror di Sulawesi Tengah,” kata Aswin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/12/2024).
1. RR berperan sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan MIT
Aswin mengatakan, RR merupakan anggota MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso. Ia berperan sebagai fasilitator bagi orang yang akan bergabung dengan MIT dalam rangka pelaksanaan tadrib asykari atau pelatihan militer.
Selain itu, melaksanakan pelatihan militer bersama kelompok MIT dengan materi bongkar pasang senjata api, latihan menembak menggunakan senjata api, teknik tempur, kamuflase, penguatan fisik, dan pembuatan bahan peledak.
“RR ditangkap di Bailo, Ampana, Sulteng pada pukul 04.50 WIB,” ujar Aswin.
2. MW berperan sebagai pengantar logistik
Sama seperti RR, MW juga merupakan anggota kelompok MIT pimpinan Sabar Daeng Koro dan Santoso. Ia melakukan penembakan dengan menggunakan senjata api jenis FN di Desa Sepe, Poso yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Ia juga berperan mengantar logistik dan bahan-bahan pembuatan handak atau bom di pegunungan Poso, tempat pelaksanaan pelaksanaan militer.
“MW ditangkap pada Rabu, 4 September 2024 pukul 08.55 WITA di Jalan Gajah Mada, Bima, Nusa Tenggara Barat,” kata Aswin.
3. AS berencana melakukan aksi teror dengan sasaran bank-bank di Poso
Sementara itu, AS yang tergabung dalam MIT tercatat pernah melaksanakan pelatihan militer di daerah Baras, Mamuju Utara dengan materi penguatan fisik, teori membuat bom, taktik perang, map reading, latihan bongkar pasang senjata api.
Pada akhir 2013, ia berencana melakukan aksi amaliyah fa’i dengan sasaran bank-bank di wilayah Poso dan Parigi serta tergabung dalam grup media sosial kelompok radikal.
“AD ditangkap Kamis, 19 Desember 2024 sekitar pukul 04.47 WITA di Bailo, Tojo Una Una, Sulawesi Tengah,” ujar Aswin.