Desa Kemiren Banyuwangi menang dalam Best Tourism Villages by UN Tourism-2025 Ceremony & Third Annual Network Meeting, di Huzhou, China, Jumat (17/10/2025). (Dok. Pemkab Banyuwangi)
Sekretaris Jenderal UN Tourism, Zurab Pololikashvili, mengatakan pariwisata terbukti menjadi katalis pembangunan yang inklusif dan berkeadilan bagi masyarakat pedesaan.
“Pariwisata mampu menjadi alat yang kuat untuk mendorong kemakmuran bersama, pertumbuhan inklusif, dan kesetaraan wilayah. Desa Wisata Terbaik 2025 menunjukkan bagaimana komunitas lokal melestarikan warisan budaya dan alam mereka, sambil menciptakan peluang ekonomi baru. Dengan memanfaatkan potensi pariwisata, mereka membangun masa depan yang berkelanjutan tanpa meninggalkan siapa pun,” ujarnya dalam keterangan resmi.
Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi merupakan salah satu desa wisata budaya yang kaya akan tradisi dan kearifan lokal. Desa ini dihuni oleh masyarakat asli Suku Osing, yaitu suku asli Banyuwangi yang masih mempertahankan adat dan budaya leluhur mereka.
Keunikan budaya Osing terlihat dari bahasa, arsitektur rumah tradisional, serta berbagai ritual dan upacara adat yang masih dijalankan hingga kini. Desa Kemiren menjadi tempat yang ideal untuk mengenal lebih dekat budaya khas Banyuwangi.
Desa ini bukan hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat pelestarian budaya Osing yang semakin langka di tengah arus modernisasi. Di desa ini kita terdapat sanggar tari Gandrung, beragam tradisi adat seperti Tumpeng Sewu, Barong Ider Bumi, hingga mocoan Lontar Yusuf.