Menkes: Pemenuhan Kebutuhan Gizi Ibu Hamil Penting Cegah Stunting
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, menegaskan tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan balita untuk mencegah stunting yang masih menjadi masalah di Tanah Air.
"Selain fokus ke balita, ibu hamil juga mesti kita kejar karena banyak yang kita amati pada balita sudah tertangani tetapi yang lahir itu berat badannya kurang," kata Budi dalam acara peringatan Hari Gizi Nasional di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (28/1/2023), dikutip dari ANTARA.
Baca Juga: Tema Hari Gizi Nasional 2024: Cegah Stunting dengan Protein Hewani
1. Upaya pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil penting
Budi mengatakan, pemenuhan kebutuhan gizi ibu saat hamil sangat penting untuk mencegah stunting.
Selain itu juga untuk mencegah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurang stimulasi.
"Kebutuhan gizi ibu hamil harus dipastikan terpenuhi dalam hal jumlah maupun jenis agar janin dalam kandungannya tumbuh baik," kata dia.
Baca Juga: Cek Pelayanan, Menkes Kunjungi Tiga Rumah Sakit di Makassar
2. Orangtua harus perhatikan pemenuhan kebutuhan gizi
Editor’s picks
Budi juga menekankan, orangtua harus memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi anak.
Menurut dia, otak anak berkembang pesat saat berusia kurang dari satu tahun.
"Pada masa itu asupan protein dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak anak," kata dia.
3. Pertumbuhan anak balita harus dipantau
Budi mengatakan, pertumbuhan anak balita juga dibutuhkan untuk mendeteksi dini indikasi stunting.
Pertumbuhan dan status gizi anak harus dipantau dengan cara ditimbang dan mengukur tubuh sang anak.
"Kalau sudah mengalami masalah gizi harus diberikan makanan berprotein hewani. Makanannya boleh apa saja tapi yang penting ada protein hewani, bisa telur, ikan, atau daging," kata Budi.
Lebih lanjut Budi mengatakan, hasil Survei Status Gizi Indonesia menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia pada 2021 turun dari 24,4 persen menjadi 21,6 persen pada 2022.
Saat ini, pemerintah menargetkan prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada 2024.
Baca Juga: Ganjar Beberkan Cara agar Stunting di Indonesia Bisa Turun